Matanusa, Jakarta – Intensitas hujan yang tinggi di Jawa Tengah membuat Sungai Tuntang meluap dan menyebabkan tanggul jebol di dua titik, yakni Desa Tinanding dan Desa Baturagung, Kabupaten Demak, pada Selasa 21 Januari 2025. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) langsung bergerak cepat dengan melakukan penanganan darurat di lokasi.
Sebanyak 3 unit excavator, jumbo bag, bambu, glugu, sesek, serta puluhan ton material tanah telah dikerahkan ke Desa Tinanding. Penanganan melibatkan 25 personel tanggap darurat untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Sementara di Desa Baturagung, sebanyak 40 personel turun langsung untuk memperkuat struktur tanggul. Pemerintah menargetkan penutupan tanggul selesai dalam waktu seminggu, tergantung kondisi cuaca.
“Langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah banjir meluas dan mengembalikan situasi menjadi normal secepat mungkin,” ujar perwakilan Kementerian PU, pada Kamis (23/1).
Jebolnya tanggul ini tidak hanya berdampak pada lahan pertanian, tetapi juga mengganggu aktivitas warga setempat. Pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Demak untuk mempercepat pemulihan. Selain penutupan sementara, rencana jangka panjang berupa peninggian dan perkuatan tanggul juga telah disiapkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” pungkasnya.
Masyarakat berharap langkah-langkah ini dapat segera memulihkan kondisi, sehingga roda kehidupan kembali berjalan normal. Banjir yang melanda dua desa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan infrastruktur yang kokoh di tengah cuaca ekstrem.
