Matanusa, Sukabumi – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas keluarga. Salah satu gebrakan terbarunya adalah menjalin kerja sama dengan Hanima Foundation, organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mencetak keluarga berkualitas, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, menegaskan bahwa menciptakan keluarga berkualitas bukan hanya soal mengatur jumlah penduduk, tetapi juga menyiapkan generasi yang tangguh secara fisik, mental, dan spiritual. “Ada dua misi besar yang kami emban, yaitu mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kualitas keluarga. Ini penting agar daya dukung dan daya tampung lingkungan tetap terjaga,” jelasnya, pada Senin (10/2).
Menurut Uus, pengendalian populasi bukan sekadar angka, tetapi juga mencakup kesehatan reproduksi. Ia merekomendasikan usia ideal melahirkan antara 20 hingga 35 tahun dengan jarak antar kelahiran sekitar 4 hingga 5 tahun. “Jika aturan ini diikuti, kesehatan ibu dan anak lebih terjamin, serta risiko stunting bisa ditekan. Ini investasi jangka panjang untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Saat ini, rata-rata angka kelahiran di Kabupaten Sukabumi sudah mencapai 2,1 anak per keluarga. Meski angka ini menunjukkan keberhasilan, Uus menekankan bahwa tantangan sesungguhnya adalah meningkatkan kualitas keluarga. “Kami ingin setiap anak yang lahir mendapatkan perhatian maksimal, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga nilai-nilai moral,” ujarnya.
Uus juga menggarisbawahi pentingnya delapan fungsi keluarga, seperti fungsi keagamaan, pendidikan, cinta kasih, dan perlindungan, sebagai kunci membangun keluarga tangguh. “Jika delapan fungsi ini diterapkan, kita tidak hanya menciptakan keluarga berkualitas, tetapi juga masyarakat yang lebih harmonis dan berdaya saing,” tambahnya.
Kerja sama dengan Hanima Foundation diharapkan dapat mempercepat program-program peningkatan kualitas keluarga. “Mewujudkan keluarga berkualitas bukan tugas satu instansi saja. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk NGO seperti Hanima Foundation, adalah kunci keberhasilan,” jelasnya.
Melalui sinergi ini, DPPKB optimistis Sukabumi dapat mencetak generasi sehat, bebas stunting, dan siap menghadapi tantangan global. “Kami percaya, dengan kerja sama yang kuat, Kabupaten Sukabumi bisa menjadi contoh daerah yang sukses mempersiapkan generasi emas untuk Indonesia 2045,” pungkas Uus dengan penuh keyakinan.