Matanusa, Sukabumi – Aula Kantor Kecamatan Citamiang dipenuhi antusiasme masyarakat dan pemangku kebijakan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang digelar untuk merancang pembangunan tahun 2026. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung, pada Kamis (23/1/2025).
Acara ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Sukabumi M Hasan Asari, anggota DPRD Kota Sukabumi Raden Koesoemo Hutaripto dan Dany Ramdani, Camat Citamiang Aries Ariandi, perwakilan SKPD, para lurah, serta berbagai elemen masyarakat. Dalam sambutannya, Hasan menekankan bahwa Musrenbang adalah bukti nyata demokrasi dalam pembangunan.
“Musrenbang ini mengusung pendekatan bottom-up, di mana perencanaan pembangunan dimulai dari masyarakat, mulai dari rembug warga hingga tingkat kota. Ini adalah tahapan penting untuk menjaring kebutuhan dan harapan warga,” ujar Hasan.
Sebanyak 49 usulan diajukan dalam Musrenbang Citamiang tahun ini, terdiri dari 24 usulan fisik dan 25 usulan non-fisik. Meski demikian, Hasan mengingatkan bahwa keterbatasan anggaran memaksa pemerintah untuk memprioritaskan program yang memenuhi kriteria urgensi, solusi, dan pertumbuhan (USG). “Kami akan memilih usulan yang benar-benar mendesak, memberikan dampak nyata, dan mendorong pertumbuhan daerah,” tambahnya.
Camat Citamiang, Aries Ariandi, menyoroti pentingnya peran Citamiang sebagai “energi” Kota Sukabumi. “Citamiang adalah pusat aktivitas yang strategis, dan Musrenbang kali ini berbeda karena harus diselaraskan dengan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih. Kami ingin memastikan setiap usulan benar-benar mendukung arah kebijakan pembangunan kota,” ungkap Aries.
Musrenbang ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan rencana pembangunan 2026 mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat Citamiang sebagai motor penggerak Kota Sukabumi.
“Musrenbang bukan hanya sekadar formalitas, melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Hasan.