Bos Rental Mobil Tewas, TNI AL Janji Hukum Oknum Tentara yang Terlibat

Konferensi Pers Pihak TNI AL Dan Polisi Soal Penembakan Bos Rental Mobil. (Foto: Dok TNI AL).

Matanusa, Jakarta – Insiden berdarah di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak pada 2 Januari 2025 memicu kehebohan publik. Kasus ini melibatkan tiga oknum anggota TNI AL yang kini telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diduga terlibat dalam pengeroyokan dan penembakan yang menewaskan IA (49), seorang pengusaha rental mobil.

Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda Sasmita menegaskan bahwa proses hukum sedang berlangsung. “Ketiga anggota tersebut telah kami amankan sejak Sabtu (4/1) dan sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti yang cukup,” ujar Sasmita saat konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta, pada Senin (6/1/2025).

Sasmita menjelaskan, awalnya ketiganya belum ditetapkan sebagai tersangka karena penyelidikan masih berlangsung. Namun, setelah ditemukan bukti kuat, mereka kini resmi masuk ke tahap penyidikan. “Penahanan awal selama 20 hari sudah kami lakukan sesuai prosedur,” tambahnya.

Dendam Bermula dari Transaksi Mobil

Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya Denih Hendrata memaparkan kronologi peristiwa ini. Menurut Denih, masalah bermula dari transaksi pembelian mobil yang berujung konflik.

“Insiden terjadi pada 2 Januari 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Tiga anggota kami mengalami pengeroyokan di rest area Km 45 oleh sekitar 15 orang tak dikenal,” ungkap Denih dalam konferensi pers.

Dalam situasi yang memanas, salah satu anggota TNI AL melepaskan tembakan. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya terluka.

“Perselisihan ini bermula dari pembelian mobil yang bermasalah. Salah satu anggota mengaku melakukan tembakan sebagai respons atas situasi yang mengancam,” kata Denih.

Proses Hukum Berjalan, TNI AL Janji Transparansi

TNI AL menegaskan akan memproses kasus ini sesuai aturan hukum yang berlaku di lingkungan militer. Sasmita memastikan tidak akan ada upaya perlindungan bagi para tersangka,” tegasnya.

“Kami akan bersikap tegas. Proses hukum akan berjalan transparan tanpa pandang bulu,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan anggota militer dalam peristiwa yang menelan korban jiwa. Kini, perhatian tertuju pada langkah TNI AL dalam menangani kasus ini hingga tuntas.

Pos terkait