Matanusa, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis akan resmi dimulai pada 6 Januari 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
“Dalam proses persiapan agar 6 Januari bisa jalan,” ujar Dadan saat ditemui di Jakarta, pada Senin (30/12). Meski demikian, Dadan belum bisa mengungkapkan daerah mana yang akan menjadi lokasi awal pelaksanaan program ini. “Saya lapor Presiden (Prabowo Subianto) dulu,” tambahnya.
Target Awal: 3 Juta Penerima
Dadan mengungkapkan bahwa pada tahap awal, program ini ditargetkan menjangkau 3 juta penerima manfaat yang tersebar di beberapa wilayah. “Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” ungkapnya.
Jumlah penerima ini akan terus ditingkatkan secara bertahap sepanjang tahun 2025. “Nantinya, penerima makan gratis akan ditingkatkan hingga mencapai 17 juta penerima secara bertahap tahun ini,” ujar Dadan saat menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) CPP 2025, pada Senin (23/12) lalu.
Fokus pada Kelompok Rentan
Program ini dirancang untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan di wilayah-wilayah yang memiliki angka kekurangan gizi tinggi. Menurut Dadan, pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swasta, dan komunitas lokal untuk memastikan program berjalan optimal.
“Ini bukan hanya soal makan, tapi soal gizi. Makanan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat, terutama anak-anak dan ibu hamil, agar dampaknya terasa nyata,” jelasnya.
Persiapan dan Pengawasan
Saat ini, pemerintah tengah memfinalisasi berbagai aspek teknis program, termasuk pendistribusian makanan, pengawasan kualitas gizi, dan mekanisme pelaporan. Dadan juga menyebut bahwa keterlibatan masyarakat dalam pengawasan akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Kami ingin ini bukan sekadar program formalitas, tapi benar-benar memberikan dampak. Oleh karena itu, kami libatkan masyarakat untuk ikut mengawasi,” tambahnya.
Dukungan Presiden Prabowo Subianto
Program ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto, yang telah memberikan arahan langsung terkait pelaksanaannya. “Saya sudah sampaikan rencana ini ke Presiden, dan beliau sangat mendukung. Tinggal beberapa persetujuan akhir sebelum diumumkan secara resmi,” kata Dadan.
Dengan peluncuran Program Makan Bergizi Gratis, pemerintah berharap dapat menekan angka kekurangan gizi di Indonesia, sekaligus mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs) di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Pengumuman resmi terkait lokasi awal implementasi program ini akan disampaikan setelah mendapat persetujuan dari Presiden pada awal Januari 2025.