Disperkim Sukabumi Atasi Kawasan Kumuh dengan Inovasi GEOPARK: Langkah Maju Menuju Kota Bersih dan Hijau

Inovasi GEOPARK Disperkim Sukabumi Berhasil Kurangi Kawasan Kumuh Hingga 48,51 Persen. (Foto: MN/Ist).

Matanusa, Sukabumi – Gerakan Optimalisasi Penanganan Partisipatif Kawasan Kumuh (GEOPARK) yang diinisiasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat pencapaian signifikan dalam pengurangan kawasan kumuh perkotaan.

Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat, melalui Sekretaris Herdiawan Waryadi, mengungkapkan bahwa dari tahun 2020 hingga 2024, luas kawasan kumuh yang berhasil ditangani mencapai 333,12 hektare atau sekitar 48,51 persen dari target total 682,57 hektare. Hal ini disampaikan dalam Lokakarya Pengurangan Kumuh di Bale Pasamoan, Kantor Disperkim Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu, pada Senin (30/12/24).

“Kawasan permukiman kumuh di tujuh kecamatan, 58 desa, dan tiga kelurahan telah mengalami peningkatan kualitas yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Herdiawan. Tujuh kecamatan tersebut meliputi Sukaraja, Sukabumi, Cisaat, Cibadak, Cicurug, Cicantayan, dan Palabuhanratu.

Pada acara tersebut, Disperkim memaparkan hasil pengurangan kawasan kumuh tahun 2024 serta arah kebijakan Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (P2KT) untuk tahun 2024-2025. Selain itu, penandatanganan komitmen bersama dilakukan untuk memperkuat sinergi antar pihak.

Program P2KT, yang merupakan inisiatif nasional, bertujuan untuk memberikan akses lebih baik terhadap fasilitas dasar bagi masyarakat di kawasan permukiman kumuh. Herdiawan menambahkan, penghargaan diberikan kepada kecamatan, desa, dan kelurahan yang mencatatkan pengurangan kawasan kumuh terbesar sebagai motivasi untuk keberlanjutan program.

“Inovasi GEOPARK, dengan tiga strategi utamanya—Basic Needs, Strategic Concept, dan Core Goals—terbukti mampu menangani kawasan kumuh dengan lebih terarah, tertata, dan efisien,” jelas Herdiawan.

Ia optimistis bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, seluruh target pengurangan kawasan kumuh di Kabupaten Sukabumi dapat tercapai sesuai rencana, termasuk di wilayah strategis seperti Warna Sari, yang menjadi koridor kota dan kawasan ekonomi edukatif,” pungkasnya.

“GEOPARK bukan hanya inovasi, tetapi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kabupaten Sukabumi.”

Pos terkait