Matanusa, Sukabumi – Hujan deras selama dua hari dua malam di Kabupaten Sukabumi menyebabkan bencana banjir dan longsor yang melumpuhkan beberapa akses transportasi. Salah satu insiden paling parah adalah robohnya Jembatan Lalay di Kampung Cigadog, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, akibat tergerus luapan sungai Cimandiri pada Rabu (4/12/2024) pukul 11.40 WIB.
Camat Warungkiara, Ali Murtado, menjelaskan bahwa debit air sungai Cimandiri terus meningkat akibat curah hujan tinggi. “Jembatan Lalay putus. Jembatan ini menghubungkan Desa Bantarkalong, Desa Hegarmanah, dan Desa Mekarjaya,” ujar Ali. Sebagai alternatif, warga diarahkan melalui Jembatan Tarisi dan jembatan gantung, meskipun petugas masih memeriksa keamanan jalur tersebut.
Tidak hanya itu, longsor di sekitar Jembatan Lalay juga menutup badan jalan, semakin menyulitkan mobilitas warga. Di lokasi lain, sungai Cikaso di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, meluap hingga menyeret sejumlah kendaraan dan merendam puluhan rumah.
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan bahwa curah hujan tinggi memicu banjir, longsor, dan pergerakan tanah di berbagai wilayah. “Sejak kemarin, banyak banjir, longsor, dan pergerakan tanah,” ujarnya.
Rabu pagi, akses jalan nasional Sukabumi–Palabuhanratu juga tertutup longsor di Bojonggaling, Bantargadung, sementara jalan provinsi Sukabumi–Sagaranten terganggu akibat tanah amblas di pertigaan Cikawung, Nyalindung.
BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat, warga, dan relawan terus melakukan pendataan kerusakan serta evakuasi warga terdampak. “Kami sudah mengerahkan tim untuk assessment di lokasi terdampak. Evakuasi warga menjadi prioritas utama,” tutup Daeng.
Dengan situasi yang terus berkembang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas.