Matanusa, Sukabumi – Akses Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua kembali tertutup akibat longsor susulan yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Senin (30/12/2024) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB. Longsor ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 03.00 WIB.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Simpenan, Cecep Supriadi, mengungkapkan bahwa longsor susulan kali ini menutupi jalan dengan material berupa tanah, batu, dan pepohonan setinggi 1 meter dan sepanjang 10 meter. Akibatnya, jalur utama yang menghubungkan wilayah Sukabumi dengan daerah lain menjadi tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
“Kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta pihak terkait untuk menangani longsor ini. Proses evakuasi material longsor dimulai pada pukul 09.46 WIB menggunakan alat berat dan tenaga manual dari petugas gabungan,” ujar Cecep saat ditemui di lokasi.
Menurut Cecep, pihaknya telah memasang rambu peringatan di sekitar lokasi untuk menghindari kecelakaan dan mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan melintasi area longsor hingga kondisi aman. “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami harap masyarakat bersabar hingga jalan bisa dibuka kembali,” tambahnya.
Penanganan Cepat oleh Tim Gabungan
Tim gabungan dari Forkopimcam, pemerintah daerah, serta personel TNI dan Polri bergerak cepat menangani dampak longsor ini. Hingga saat ini, proses pembersihan material longsor masih berlangsung. Kendala yang dihadapi di antaranya adalah cuaca yang masih mendung dan kondisi tanah yang labil, sehingga berpotensi terjadi longsor susulan.
Salah satu warga setempat, Yayan (45), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jalan di kawasan tersebut. “Jalan ini sering longsor kalau hujan deras. Kami berharap ada solusi permanen agar akses tidak terganggu terus,” ujarnya.
Imbauan dan Antisipasi
Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi pengguna jalan yang melintasi jalur rawan longsor. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deni Kusnadi, mengatakan bahwa kawasan Simpenan termasuk daerah rawan longsor dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
“Kami mengimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk selalu berhati-hati dan segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah,” ujar Deni.
Hingga berita ini ditulis, akses jalan nasional masih belum sepenuhnya terbuka. Proses evakuasi diperkirakan memakan waktu beberapa jam hingga semua material longsor dapat dibersihkan. Masyarakat diharapkan untuk mencari rute alternatif jika memungkinkan.