Matanusa, Sukabumi – Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dampal Jurig (Dampit Peduli Lingkungan Jurang Rimba Gunung) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit, serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Ciliwung Citarum dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), menggelar aksi nyata berupa penanaman pohon dan pembagian 16 ribu bibit pohon gratis kepada warga Kadudampit dan Caringin. Kegiatan ini berlangsung di Desa Undrus Binangun, tepat di kaki Gunung Gede, pada Senin (2/12/24).
Program ini melibatkan penanaman berbagai jenis pohon, baik produktif maupun konservasi. Pohon produktif yang ditanam mencakup:
- Durian
- Pete
- Jambu biji
- Jengkol
- Sirsak
- Alpukat
Sementara itu, jenis pohon konservasi yang ditanam antara lain:
- Manglid
- Sengon
- Mahoni
- Salam
- Albasiah
Keseluruhan pohon ini, sejumlah 16 ribu, merupakan bantuan dari Balai Persemaian Bibit Pohon Modern Rumpin, Bogor. Program ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan ekosistem, mencegah bencana alam seperti longsor dan banjir, sekaligus mendukung perekonomian masyarakat melalui hasil panen buah dan kayu yang dapat dimanfaatkan di masa depan.
Kepala Desa Undrus Binangun, Wahyu, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah desa yang ia pimpin dengan LSM Dampal Jurig dan BPDASHL Ciliwung Citarum. Wahyu menegaskan, LSM Dampal Jurig selama ini telah terbukti konsisten dalam upaya penyelamatan lingkungan di Kabupaten Sukabumi melalui berbagai kegiatan penanaman pohon di wilayah-wilayah kritis.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah sebagai langkah awal mitigasi bencana alam seperti banjir dan longsor, sekaligus meningkatkan kualitas udara. Selain itu, pohon produktif yang ditanam dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, baik dari hasil buahnya maupun kayunya,” ungkap Wahyu. Di akhir pernyataannya, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini.
Ketua LSM Dampal Jurig, Irvan Azis, turut hadir dan menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program pelestarian lingkungan. “Kami akan selalu siap bekerja sama dengan berbagai pihak demi penyelamatan lingkungan hidup dan konservasi alam. Gerakan ini adalah langkah penting untuk menjaga hutan tetap hijau, karena jika hutan rusak, air habis, dan manusia akan sengsara,” ujar Irvan.
Penanaman pohon secara simbolis dilakukan di lokasi acara dengan dihadiri oleh aparat desa, tokoh masyarakat, dan tim LSM Dampal Jurig. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari warga yang turut hadir untuk mengambil bibit pohon secara gratis,” terang Ivan.
Selain untuk mitigasi bencana dan penghijauan, program ini juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Pohon produktif yang ditanam dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga melalui hasil panen buah, sedangkan kayu dari pohon konservasi dapat digunakan untuk pembangunan,” terangnya.
Gerakan “Hejokeun Leuweung”
Kegiatan ini mengusung semangat “Hejokeun Leuweung” atau menghijaukan kembali hutan sebagai bagian dari komitmen menjaga kelestarian lingkungan. Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan seluruh masyarakat di kaki Gunung Gede dan sekitarnya dapat merasakan manfaat jangka panjang dari upaya konservasi ini,” pungkasnya.
Program ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, organisasi masyarakat, maupun warga, langkah kecil seperti menanam pohon dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup generasi mendatang.