Matanusa, Sukabumi – Dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem perairan dan memperkuat industri perikanan lokal, Dinas Perikanan dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi mengadakan diskusi strategis, pada Selasa (24/9/2024).
Acara berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Diskan), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKUKM), dan Dinas Pariwisata (Dispar).
Diskusi ini berfokus pada implementasi Jalur Migrasi Ikan (Fishway), inovasi penting yang dirancang untuk memfasilitasi migrasi ikan dan memastikan kelangsungan hidup spesies perairan yang vital. DRS. Nunung Nurhayati, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, menjelaskan bahwa fishway akan menjadi solusi strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, penurunan populasi ikan, dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan lokal. “Kami berharap fishway dapat meningkatkan ekosistem perairan serta perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Selama sesi diskusi, para peserta mengeksplorasi berbagai aspek, termasuk desain dan lokasi optimal untuk fishway, serta potensi dampaknya terhadap komunitas nelayan. Mereka juga membahas pengalaman sukses dari daerah lain yang telah menerapkan teknologi serupa, memberikan inspirasi bagi Kabupaten Sukabumi. “Dengan pendekatan kolaboratif, kami percaya inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan keberlanjutan perikanan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal,” pungkas Nunung.
Dengan semangat kebersamaan, Bappelitbangda dan mitra strategis berkomitmen untuk merealisasikan fishway sebagai langkah nyata menuju masa depan perikanan yang lebih baik di Kabupaten Sukabumi, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.