Matanusa, Sukabumi – Sebuah langkah besar sedang diambil oleh Pemerintah Daerah Sukabumi dalam perjuangan melawan kemiskinan ekstrem. Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, didampingi oleh Kaban Bappelitbangda, Aep Majmudin, SE.MM, menghadiri Rapat Koordinasi Regional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 untuk wilayah Jawa dan Sumatera, yang bertempat di Ruang Rapat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada Rabu (21/08/2024).
Rapat ini bukan sekadar pertemuan biasa di sinilah masa depan jutaan rakyat di wilayah Pulau Jawa, Lampung, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau dipertaruhkan. Pemerintah Daerah Regional 2, yang mencakup wilayah-wilayah tersebut, diakui sebagai yang terdepan dalam menekan angka kemiskinan ekstrem. Keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba, melainkan buah dari serangkaian strategi berani yang melibatkan pemberdayaan masyarakat secara masif untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Aep Majmudin.
Dalam rapat tersebut, Deputi I Kemenko PMK RI, Nunung Nuryartono, memberikan sinyal optimisme yang kuat. Ia memaparkan, jika langkah-langkah yang telah dijalankan ini terus dipertajam dan diperluas, angka kemiskinan ekstrem di wilayah Regional 2 bisa turun drastis, hingga mencapai 0,5 persen pada akhir 2024. Sebuah target yang ambisius namun menggugah semangat, mengingat pencapaian ini akan menjadi tonggak sejarah dalam upaya Indonesia memberantas kemiskinan ekstrem,” terang Nunung.
Tidak hanya strategi, rapat ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman sukses antar daerah, menjadikan setiap pemangku kepentingan sebagai pemain kunci dalam perang melawan kemiskinan. Diskusi yang berlangsung di ruang rapat itu mengandung harapan besar bahwa seluruh strategi dan kebijakan yang dirumuskan akan membawa perubahan nyata di lapangan,” tambah Nunung.
Sukabumi, bersama daerah-daerah lain di Regional 2, tengah berada di garis depan dalam perjuangan ini. Dengan komitmen kuat dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, target penghapusan kemiskinan ekstrem ini tidak lagi menjadi mimpi yang jauh, melainkan kenyataan yang semakin dekat. Masyarakat di wilayah ini pantas berharap, karena harapan mereka kini didukung oleh aksi nyata yang terukur dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Rapat Koordinasi Regional 2 ini bukan hanya pertemuan, melainkan langkah nyata menuju Indonesia yang lebih sejahtera, di mana kemiskinan ekstrem tidak lagi menjadi bagian dari cerita kita.