Matanusa, Sukabumi – Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami dan Sekda Ade Suryaman secara virtual mengikuti Rapat Koordinasi yang digelar oleh Kementerian Perhubungan terkait Pengendalian Transportasi Mudik Lebaran 2024. Acara tersebut berlangsung pada Minggu (31/03/24) di Pendopo Sukabumi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah antisipasi terhadap lonjakan pergerakan kendaraan roda empat selama masa mudik Lebaran tahun 2024, terutama di jalur tol Jakarta menuju Cikampek, Cipali, hingga Semarang. Lonjakan ini diprediksi akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Persiapan dilakukan sejak dini agar kita lebih siap dan memiliki waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Diperkirakan jumlah potensi pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran tahun ini mencapai 193 juta orang, naik 50% dibandingkan tahun sebelumnya,” tambahnya.
Melihat prediksi lonjakan kendaraan di jalur tol menuju Semarang, Menhub mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri, KemenPUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan pihak terkait lainnya untuk menyusun manajemen rekayasa lalu lintas seperti contra flow, one way, dan pembatasan angkutan barang.
“Kami bekerja sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas,” ungkapnya.
Selain penyiapan rekayasa lalu lintas, upaya lainnya termasuk peningkatan fasilitas prasarana jalan seperti perbaikan dan pelebaran jalan, penambahan rest area, marka jalan, dan fasilitas lainnya,” terangnya.
Bupati Sukabumi menambahkan bahwa Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk menyinkronkan pengalihan arus di daerah, meskipun wilayah selatan tidak menjadi fokus utama. Meskipun begitu, wilayah Parungkuda hingga Cibadak mengalami kemacetan yang signifikan, sehingga perlu kesiapan yang maksimal,” tandasnya.
Dalam mengakhiri, Menhub mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, memilih waktu mudik lebih awal, dan menghindari waktu puncak arus mudik dan balik, sehingga penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi lonjakan yang tinggi dalam satu hari tertentu.