2024 Wali Kota Harapkan Kondusivitas Wilayah, dan Inilah Tiga Prioritas Pembangunan

MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan digelar Kecamatan Cikole Kota Sukabumi untuk perencanaan tahun 2024 di Bale Jayaniti, Kamis (2/2/2023). 

Kegiatan ini langsung dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Camat Cikole Fitrya Kusnaningsih, para lurah di Cikole, dan elemen masyarakat lainnya. Dalam momen ini ditekankan tiga prioritas dalam pembangunan di 2024.

” Tema pembangunan 2024 yakni meningkatkan kondusivitas kota untuk keberlanjutan pembangunan dan telah disampaikan kecamatan dan kelurahan,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Harapannya agar di 2024 perencanaan pembangunan mengedepankan kondusivitas wilayah.

Sebab pada 2024 nanti mulai dari Januari hingga Desember 2024 merupakan bulan politik bukan hanya tahun politik. Di mana mulai Februari 2024 digelar pilpres dan pileg. Setelahnya digelar pemilihan gubernur dan wali kota/bupati pada Nopember 2024.

Perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi ini kata Fahmi, jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat banyak. Ia menuturkan ada 3 priotitas pembangunan di 2024.

Pertama peningkatan kondusivitas, kedua optimisasi sektor perdagangan dan jasa. Terakhir peningkatan kualitas layanan publik dengan budaya inovatif dan kreatif.

Berharap lanjut Fahmi, rembug warga yangdilaksanakan dan pra musrenbang dan pleno di kecamatan mencerminman tiga prioritas pembangunan. Ia melanhutkan musrenbang sangat penting dalam merencanakan apa yang akan dibangun di tahun mendatang khususnya pada 2024. 

Terlebih, musrenbang kecamatan sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pembangunan berbasiskan kewilayahan.Sehingga betapa pentingnya elemen warga baik karangtaruna, alim ulama, tokoh agama dan lainnya mari maksimalkan ajang musrenbang dalam mendesain apa yang dilakukan. 

Dalam musrenbang bisa didesain maksimal agar target pembangunan dapat dioptimalkan pelaksanaanya.Di awal sambutan, wali kota menyampailan sekilas capaian pembangunan di 2022 kemarin. Di mana, bersyukur di tengah pandemi dan keterbatasan yang ada tahun lalu dapat melaksanakan pembangunan yang monumental.

Fahmi menerangkan, laju pertumbuhan ekonomi di 2020 mencapai -1,48 persen dan 2021 meningkat 3,71 persen dan perkiraaan di 2022 di atas 3 persen atau hitungan 5 persen. Selanjutnya tingkat pengangguran terbuka dari dua digit ke satu digit ketika pandemi memuncak 2020 sekitar 12,17 persen, pada 2021 turun menjadi 10,78 persen dan 2022 turun menjadi 8, 83 persen.

Indek pembangunan manusia (IPM) naik besar di 2022 di 2020 hanya 74,21, 2021 mencapai 74,60 dan 2022 75,40. IPM menggambarkan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dikelola pemda.

Angka kemiskinan perlu diantisipasi masih 8 persen yakni 2021 8,25 persen dan 2022 8,02 persen dan semangat turun di 7 persen. Semoga bisa diantisipasi di 2023 untuk menekan penurunan kemiskinan bisa dimaksimalkan.

Fahmi meneranhkan, ada 4 misi dalam program RPJMD 2018-2023 semuanya diturunkan dalam misi pertama pada pendidikan, kesehatan dan budaya. Misi dua infrastruktur ketiga ekonomi dan ke empat berhubungan dengan SDM khushsnya aparatur.

Red/R.Iyan Satria