Hindari DBD, Jumantik Desa Warnasari Himbau : “Jaga Pola Hidup Sehat Dan Lingkungan, Di Musim Pancaroba “

Tampak seorang warga ibu rumah tangga sedang memantau jentik nyamuk

(Foto :Tasya Destria Putri). 

SUKABUMI matanusa.net –

Perubahan cuaca yang tidak menentu saat ini menjadi perhatian serius pihak Dinas Kesehatan Desa, salah satunya Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, terkait ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).


Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dari Desa Warnasari, Dedi S.KM. menghimbau kepada masyarakat, agar tetap 
melakukan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan di musim pancaroba.


“Memasuki musim pancaroba, virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti marak dan dapat menyebabkan demam berdarah.” Ujar Dedi S.Km., Senin (07/3/22). 

Dikatakan Dedi, “Sejak awal Januari, ditemukan 10 kasus DBD di Desa Warnasari. Sebetulnya di Desa Warnasari tidak terlalu banyak laporan kasus DBD, 
karena sering dilakukan fogging secara berkala”.

Lanjutnya Dedi, penyakit DBD ditandai dengan gejala yang khas, seperti demam tinggi namun tanpa diiringi gejala lainnya, seperti batuk, pilek ataupun sesak nafas.
 
Namun beberapa masyarakat juga mengeluhkan gejala sakit kepala, nyeri 
sendiri hingga muncul ruam merah pada kulit.  Menurutnya, ruam kemerahan akan muncul di fase kritis, yaitu saat pasien mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Meskipun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun 
penanganan khusus harus dilakukan untuk pasien yang terjangkit virus ini. 

Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya atau kritis 
dan menyerang anak-anak yang belum bisa mengutarakan apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, pasien yang terjangkit DBD lebih baik 
ditangani oleh dokter untuk mendapatkan penanganan khusus, kata Dedi. 

Diterangkan Dedi, “Bulan Januari kemarin ada anak kecil yang meninggal akibat DBD. Pasalnya orang tua menganggap anaknya demam biasa, sehingga tidak 
tertangani dengan baik.” pungaksnya. 

Tampak obat pemberantas jentik nyamuk. 

Seperti diketahui, pada umumnya, penyakit DBD dapat ditangani dengan kecukupan cairan untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah kondisi pasien. Dedi pun memberikan tips agar terhindar dari DBD yakni melakukan 4M, yakni menguras, menutup, mengubur dan mendaur ulang. 


Selain itu, masyarakat harus melakukan pola hidup sehat seperti, berolahraga dan menjaga asupan yang seimbang kaya vitamin dan mineral. Disisi lain, masyarakat harus bisa menjaga lingkungan agar menjauhkan keluarga dari bahaya virus aedes aegypti. Karena nyamuk umumnya menyukai tempat penampungan seperti kolam dan bak mandi.

“Di musim hujan, pasti banyak genangan air yang dapat menimbulkan 
nyamuk pembawa virus berkembang biak, untuk itu, genangan air, kolam, bak mandi harus dibersihkan dan dipantau secara berkala untuk menghindari jentik atau cikal bakal nyamuk aedes aegypti”, obat pemberantas jentik nyamuk. 

Langkah selanjutnya, periksa ruangan kamar, hindari banyak gantungan 
baju atau barang-barang yang dapat membuat nyamuk berkembang biak. 
Masyarakat juga dapat melakukan fogging dan meneteskan obat 
pemberantas jentik nyamuk ke dalam bak mandi untuk membunuh dewasa 
dan mematikan telur-telur nyamuk. 

Kontributor : Tasya Destria Putri 

Redaktur  : Berry K

Print Friendly and PDF

BERITA INFORMASI RAKYAT