Kementerian Pertanian RI Tinjau Langsung Program LTT di Sukabumi, Serap Aspirasi Petani Parakansalak

Tim monitoring Kementerian Pertanian RI berdiskusi santai bersama petani dan penyuluh di saung persawahan Desa Sukatani, Parakansalak, Sukabumi, sebagai bagian dari kegiatan evaluasi Program Luas Tambah Tanam (LTT) padi. (Foto: Lukman).

Sukabumi | Matanusa.net – Dalam rangka memastikan keberhasilan Program Luas Tambah Tanam (LTT) padi yang menjadi salah satu program strategis nasional, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui tim dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (PPTPP) turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (31/5/2025).

Kegiatan ini tak sekadar bersifat seremonial. Tim dari pusat benar-benar menyusuri sawah, berdialog dengan petani, dan mencermati kondisi lapangan. Mereka tidak datang sendiri, tetapi didampingi oleh berbagai unsur penting seperti perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Parakansalak, Pemerintah Desa Sukatani, serta kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Rahayu dan Kelompok Tani Sikancil.

Kepala Desa: Kami Harap LTT Berlanjut dan Berbuah Nyata

Kepala Desa Sukatani, Ujang Suriyana, S.E., yang turut hadir dan memberikan sambutan, menyambut hangat kedatangan tim Kementan. Ia menyampaikan rasa terima kasih dan harapan besarnya agar perhatian pemerintah pusat terhadap petani tidak berhenti hanya pada kunjungan ini, melainkan berkelanjutan dan berdampak nyata.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran tim dari Kementerian Pertanian. Kegiatan ini bukan hanya memberi motivasi, tetapi juga menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap perjuangan petani kami. Harapan kami, program LTT ini terus dilanjutkan dan mendapat penguatan, baik dari sisi teknis, benih, maupun sarana prasarana,” ujar Ujang.

Verifikasi Langsung: Sawah Disambangi, Data Dicocokkan

Kegiatan dimulai dengan kunjungan lapangan ke areal persawahan milik petani setempat yang menjadi bagian dari program LTT. Tim monev melakukan verifikasi langsung terhadap kondisi lahan, mengecek luas tanam yang telah dicapai, serta memastikan kesesuaian antara data administrasi dan fakta di lapangan.

Dalam kegiatan ini, tim juga berdialog langsung dengan para petani. Mereka mendengarkan secara terbuka segala keluhan, masukan, hingga harapan petani terkait program LTT. Suasana penuh keakraban tercipta antara tim pusat dan petani, menjadikan kegiatan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga membangun kedekatan emosional.

Isu Krusial: Benih Terlambat, Alsintan Terbatas, Pendampingan Diperlukan

Sesi diskusi yang digelar seusai kunjungan lapangan menjadi momen penting dalam menyerap aspirasi. Sejumlah isu krusial pun mencuat ke permukaan. Di antaranya adalah keluhan terkait keterlambatan distribusi benih, keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga kebutuhan akan pendampingan teknis yang lebih intensif dari penyuluh dan pihak terkait.

Perwakilan dari PPTPP Kementan menegaskan bahwa seluruh temuan dan masukan dari petani akan dibawa ke tingkat pusat sebagai bahan evaluasi menyeluruh.

“Kami tidak hanya datang untuk melihat-lihat. Semua yang kami catat hari ini akan kami sampaikan ke pusat. Evaluasi seperti ini penting untuk menyempurnakan pelaksanaan program di masa depan,” ujar salah satu anggota tim monev.

Pengawalan Program Nasional: Wujud Komitmen Pemerintah

Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari pengawalan langsung program strategis nasional di sektor pertanian. Pemerintah melalui Kementan menargetkan agar LTT tidak hanya menjadi program di atas kertas, tetapi mampu mengakselerasi produksi padi secara signifikan, terutama di daerah-daerah sentra produksi seperti Sukabumi.

Kehadiran langsung dari Kementan RI ini pun menjadi sinyal positif bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Justru terus mengawasi, mengawal, dan mendengarkan suara petani dari akar rumput.

Akhir Kata: Harapan dan Optimisme di Tengah Lahan

Di akhir kegiatan, senyum petani dan semangat tim penyuluh menjadi penanda bahwa program ini bukan tanpa harapan. Dengan catatan-catatan penting yang telah dihimpun, besar harapan ke depan, Program LTT dapat berjalan lebih baik dan benar-benar membawa kesejahteraan bagi para petani Desa Sukatani dan daerah lainnya,” pungkasnya.

Dengan adanya monitoring langsung dari pemerintah pusat, petani di Kecamatan Parakansalak kini menaruh harapan besar: agar perhatian dan dukungan yang diberikan tidak berhenti hari ini, tetapi terus berlanjut, menyuburkan sawah dan masa depan mereka.

Pos terkait