Redaksi/Marizo/Steven DJ
MATANUSA.NET SUKABUMI –
Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menghadiri tasyakuran milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke 48 di Gedung Dakwah dan Islamic Center Cisaat,Sabtu, 5 Agustus 2023. Milad MUI tingkat Kabupaten Sukabumi ini, mengambil tema memperkokoh persatuan dalam bingkai keberagaman menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Berkaitan tema kegiatan tersebut pun, MUI Kabupaten Sukabumi pun memberikan penghargaan. Terutama bagi MUI kecamatan dan lembaga yang berkinerja baik.
Dalam milad tersebut, H. Marwan mengajak MUI Kabupaten Sukabumi untuk terus berperan dalam menjawab persoalan umat. Terutama dari sisi penegakan syariat Islam.
“Potensi yang dimiliki MUI ini, harus bisa menjawab persoalan umat,” ujarnya.
Berkaitan hal tersebut, pemerintah mencoba mendorongnya. Terutama dari sisi kebijakan agar kehadiran MUI benar – benar dirasakan dan dapat menjawab persoalam umat.
“Peran MUI harus luar biasa, makanya kita dorong,” ucapnya.
Apalagi, Kabupaten Sukabumi memiliki visi religius. Di mana, mewujudkan visi tersebut tak bisa maksimal ketika dilakukan pemerintah saja.
“Sisi religius ini, tidak bisa sekadar pemerintah. MUI pun harus terlibat untuk kemaslahatan umat. Lewat kebersamaan, mari wujudkan Sukabumi yang sejahtera dan bermartabat,” ungkapnya.
Di sisi lain, H. Marwan meminta MUI untuk selalu mengingatkan pemerintah. Terutama dari sisi kebijakan yang berkaitan akidah.
“MUI harus dan semoga bisa mengingatkan pemerintah di setiap pengambilan kebijakan, terutama yang menyangkut hal akidah,” bebernya.
Berkaitan tasyakuran milad MUI ini, H. Marwan berharap kegiatannya membawa keberkahan untuk semua umat.
“Bersyukur kita dapat bersilaturahmi dalam kegiatan ini. Semoga tasyakur ini membawa keberkahan,” harapnya.
Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Sukabumi H.UK Anwarudin mengaku, bersyukur sinergitas dan dukungan pemerintah sangat luar biasa terhadap MUI. Sehingga, MUI Kabupaten Sukabumi dapat berkiprah dengan baik.
“Sinergitas yang kokoh antara MUI, pemerintah, TNI, Polri, serta ormas keagamaan dapat terus terjalin dengan baik,” pintanya.
Apalagi, tantangan MUI semakin ke depan, relatif tinggi. Baik secara internal maupun eksternal. Semisal kehadiran teknologi informasi yang semakin canggih. Hal itu membuat sumber informasi dapat dengan mudah diterima, tanpa ada filter.
“Derasnya informasi yang luar biasa, menjadi tantangan bagi kita semua. Apalagi, tidak semua orang telah memiliki akidah yang kuat. Maka dari itu, MUI mencoba meracik metoda dakwah agar relevan dan diterima kaum milenial. Sehingga, lewat jalur dakwah yang relevan dapat memfilter arus informasi yang kurang tepat. Ini pun dapat diwujudkan secara baik lewat sinergitas yang luar biasa,” pungkasnya.