Sukabumi | Matanusa.net – Suasana pagi yang semula tenang di Jalan Raya Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 09.50 WIB, pada Selasa (7/10/2025), deru kendaraan berubah menjadi kepanikan saat sebuah truk pengangkut alat berat kehilangan kendali di turunan tajam dan menabrak sejumlah kendaraan di depannya.
Dalam hitungan detik, tabrakan beruntun pun tak terhindarkan. Sedikitnya enam kendaraan terlibat, di antaranya truk wing box, angkot, minibus, dan beberapa kendaraan pribadi. Suara benturan keras membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah.
“Tiba-tiba suara dentumannya keras banget, kayak ledakan. Pas saya lari ke jalan, mobil-mobil udah saling tumpuk. Sopir truk teriak minta tolong,” ungkap Sandi (30), warga setempat yang menyaksikan langsung detik-detik kecelakaan itu.
Truk pengangkut alat berat yang melaju dari arah Bogor menuju Sukabumi diduga mengalami rem blong di jalur menurun Pamuruyan. Kendaraan raksasa itu menabrak angkot di depannya hingga terseret beberapa meter, lalu menghantam truk wing box dan minibus dari arah berlawanan.
Kaca berserakan di aspal, kap mobil ringsek, dan sejumlah pengemudi terlihat syok. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Beberapa penumpang hanya mengalami luka ringan dan segera dibawa ke puskesmas terdekat.
Petugas Satlantas Polres Sukabumi bersama Unit Laka Lantas bergerak cepat melakukan evakuasi kendaraan yang saling bertumpuk. Arus lalu lintas sempat lumpuh total selama lebih dari satu jam karena badan jalan tertutup sepenuhnya oleh kendaraan rusak.
Untuk mengurai kemacetan, polisi mengalihkan arus kendaraan melalui jalur alternatif Desa Warnajati – Pertigaan Cikidang. Proses evakuasi alat berat menggunakan derek besar masih berlangsung hingga siang hari.
“Kami sudah amankan lokasi dan sedang melakukan penyelidikan penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara memang rem blong,” kata salah satu petugas Unit Laka Polres Sukabumi di lokasi kejadian.
Sementara itu, warga sekitar menyebutkan jalur tersebut memang dikenal rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang melaju dari arah Bogor menuju Cibadak karena medan menurun curam dan tikungan tajam,” pungkas, Sandi, salah satu warga sekitar.
Kini, aroma bensin masih tercium di udara dan puing kendaraan berserakan di tepi jalan—menjadi saksi bisu betapa maut nyaris menjemput pagi itu di turunan Pamuruyan.





