Sukabumi | Matanusa.net — Pemerintah Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan infrastruktur bagi masyarakat. Melalui Dana Desa (DD) tahap dua tahun anggaran 2025, Pemdes Bumisari memprioritaskan pembangunan Jembatan Cikareo di RT 02/10, yang menjadi jalur vital penghubung antara Desa Bumisari Kecamatan Cikidang dan Desa Mangunjaya Kecamatan Bantargadung.
Pembangunan jembatan dengan anggaran Rp 130.775.000 ini secara resmi dimulai, pada Minggu (13/7/2025). Jembatan Cikareo selama bertahun-tahun menjadi tumpuan mobilitas warga kedua desa, khususnya petani yang mengangkut hasil bumi ke pasar. Namun, kerusakan parah pada konstruksinya membuat akses warga terhambat dan berisiko bagi keselamatan pengguna jalan.
Kepala Desa Bumisari, Solahudin, menyebut pembangunan jembatan ini merupakan hasil kesepakatan dalam musyawarah desa setelah melihat banyaknya keluhan warga terkait kondisi jembatan.
“Kami melihat sendiri bagaimana warga kesulitan membawa hasil pertanian, bahkan anak sekolah pun sering khawatir saat melintas. Karena itu kami putuskan, DD tahap dua sepenuhnya kami fokuskan untuk perbaikan jembatan ini. Semoga pembangunan berjalan lancar, dan warga bisa kembali nyaman beraktivitas,” tutur Solahudin.
Jembatan Cikareo memang memiliki peran strategis bukan hanya sebagai penghubung lintas desa dan kecamatan, tetapi juga sebagai jalur distribusi hasil pertanian warga. Dari kedua desa yang berada di perbatasan ini, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari pertanian padi, palawija, dan hortikultura yang dipasarkan ke wilayah Cikidang, Bantargadung, hingga Palabuhanratu.
Selain itu, jembatan juga digunakan sebagai akses anak-anak sekolah, pekerja, serta mobilitas ekonomi lainnya. Kerusakan yang terjadi sempat membuat warga harus memutar jauh atau bertaruh keselamatan untuk melintas.
Pekerjaan pembangunan jembatan menggunakan material besi Wide Flange (WF), yang dinilai kokoh, stabil, dan tahan terhadap korosi serta cuaca ekstrem. Pemilihan material ini untuk memastikan jembatan mampu menopang beban lebih lama dan aman untuk digunakan masyarakat.
Warga pun menyambut baik upaya perbaikan ini. Salah seorang petani, Darto (56), mengaku lega mendengar kabar pembangunan. “Alhamdulillah, akhirnya diperbaiki juga. Selama ini kalau bawa hasil panen lewat sini suka ngeri jatuh. Apalagi kalau hujan, jembatannya licin dan goyang. Mudah-mudahan cepat selesai,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ibu Sari (43), orang tua murid, berharap jembatan baru bisa segera digunakan. “Anak-anak kalau berangkat sekolah harus hati-hati banget, kadang pulang sampai malam. Kalau sudah bagus jalannya, kita semua lebih tenang,” ungkapnya.
Melalui pembangunan ini, Pemerintah Desa Bumisari berharap dapat mengembalikan kelancaran akses masyarakat sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi lokal. Pemdes juga berpesan kepada warga untuk turut mendukung dan menjaga hasil pembangunan desa agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang.
“Pembangunan ini bukan hanya tugas pemerintah desa saja, tetapi juga milik bersama. Mari kita rawat sama-sama setelah jadi nanti,” pungkas Solahudin.





