Teror Pagi Hari: Ibu dan Anak Disiram Air Keras di Sukabumi

Ibu dan anak mendapat perawatan medis setelah menjadi korban penyiraman air keras OTK saat mengendarai sepeda motor di Jalan Sudajaya Hilir, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

Sukabumi Kota | Matanusa.net – Suasana pagi di Jalan Sudajaya, Kota Sukabumi, mendadak berubah mencekam, pada Kamis (1/5/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, seorang ibu dan anaknya yang masih kecil menjadi korban penyiraman cairan kimia berbahaya oleh dua pria misterius yang melintas menggunakan sepeda motor.

YA (37), seorang ibu rumah tangga, dan anaknya R (10), tidak menyangka perjalanan mereka berubah menjadi tragedi. Saat tengah melintas berboncengan menggunakan motor Honda Beat berwarna hitam, tiba-tiba dari arah berlawanan, dua pelaku mendekat dan menyiramkan cairan yang diduga air keras ke tubuh mereka.

“Korban langsung mengalami luka bakar cukup serius dan segera dilarikan ke RSUD R. Syamsudin, SH,” terang AKP Astuti Setyaningsih, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota.

Menurut polisi, pelaku beraksi dengan cepat dan tanpa kata. Mereka melintas, menyiram, lalu kabur ke arah Jalur Lingkar Selatan. Tidak ada peringatan, tidak ada ancaman—hanya serangan mendadak yang menyisakan luka fisik dan trauma mendalam bagi korban.

YA mengalami luka di bagian wajah, dada, dan paha, sementara sang anak terkena cairan di dada serta punggung. Kini keduanya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

“Kami telah mengamankan barang bukti dari lokasi, termasuk kaleng bekas cairan, pakaian korban, dan helm yang digunakan saat kejadian,” kata Astuti.

Sementara itu, Iing (54), paman korban yang kebetulan melintas di lokasi, tak kuasa menahan sedih. Ia menjadi saksi langsung betapa keponakannya menjerit kesakitan.

“Saya kaget, ramai orang, ternyata keponakan saya disiram air keras. Saya langsung bawa ke rumah sakit,” ujarnya dengan suara berat.

Polisi kini tengah memburu pelaku. Penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dengan memeriksa saksi-saksi dan jejak CCTV yang ada di sekitar lokasi. Namun hingga kini, motif pelaku masih misterius.

“Kami belum bisa ambil keterangan dari korban karena kondisinya masih lemah. Tapi kami pastikan kasus ini akan terus didalami hingga tuntas,” pungkas Astuti.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa kekerasan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Warga diimbau untuk selalu waspada dan segera melapor jika melihat gerak-gerik mencurigakan.

Pos terkait