DP3A Soroti Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Film “Senja Yang Hilang” yang Diangkat dari Isu TPPO

Foto: Dok. DP3A Kabupaten Sukabumi.

Sukabumi | Matanusa.net – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar audiensi dengan Yayasan Rumah Sahabat Ibu dan Anak (RUSAIDA) serta Komunitas Film Sukabumi terkait rencana produksi film edukatif berjudul “Senja Yang Hilang”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Sekda – Setda Palabuhanratu, pada Jumat (2/5/2025), dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman.

Film tersebut akan mengangkat isu krusial mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak di wilayah Sukabumi. Sekda menyambut baik gagasan ini sebagai bagian dari upaya kolektif membangun kesadaran masyarakat.

“Film ini menceritakan tentang TPPO yang sering terjadi di Kabupaten Sukabumi maupun di seluruh Indonesia. Harapannya bisa menjadi media edukasi yang menyentuh dan membuka wawasan,” ujar Sekda.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), H. Drs. Eki Radiana Rizki, M.Si., memberikan perhatian khusus terhadap substansi film tersebut. Menurutnya, TPPO adalah ancaman nyata terhadap hak-hak perempuan dan anak yang harus dilawan melalui berbagai pendekatan, termasuk seni visual seperti film.

“DP3A menyambut baik hadirnya film Senja Yang Hilang karena membawa pesan perlindungan perempuan dan anak yang sangat relevan. Banyak kasus TPPO di daerah kita yang berawal dari ketidaktahuan dan kurangnya edukasi,” ungkap Eki.

Ia menegaskan bahwa film ini bisa menjadi salah satu sarana untuk membangun daya tahan keluarga dan komunitas terhadap praktik eksploitasi yang merusak masa depan generasi muda.

“Lewat film ini, kita berharap masyarakat—terutama kaum ibu dan anak-anak muda—bisa lebih paham akan modus-modus perdagangan orang dan tahu bagaimana cara mencegahnya,” tegasnya.

Selain membawa pesan sosial, film ini juga akan menampilkan keindahan alam dan potensi wisata di Sukabumi, khususnya wilayah Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Sekda berharap film ini dapat menjadi ruang promosi sekaligus edukasi yang berimbang.

“Semoga film ini bisa bermanfaat, memberi perlindungan melalui edukasi, dan sukses mengangkat nama Kabupaten Sukabumi,” pungkas Sekda.

Pos terkait