Akses ke Gunung Gede Dipagari, LSM Dampal Jurig dan Komunitas Ladog Adventure Bergerak!

Ketua LSM Dampal Jurig, Irvan Azis, bersama komunitas Ladog Adventure menunjukkan lokasi pagar besi yang dipasang untuk menutup akses jalan menuju kawasan kaki Gunung Gede. Aksi pemagaran ini menuai kecaman dari masyarakat sekitar. (Foto: Matanusa.net).

Sukabumi | Matanusa.net – Lembaga Swadaya Masyarakat Dampal Jurig bersama Komunitas Ladog Adventure Sukabumi menyampaikan protes keras atas adanya pemagaran dan pemasangan kawat besi serta gembok pada akses jalan menuju kawasan kaki Gunung Gede, tepatnya di wilayah blok HGU Perkebunan Pasir Tugu Cinumpang, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit.

Aksi pemagaran tersebut dinilai sangat mengganggu akses masyarakat sekitar, khususnya di Kampung Pasir Tugu dan Desa Sukamaju. Banyak warga yang mengeluhkan tidak bisa masuk untuk keperluan memperbaiki aliran sungai irigasi yang biasa dimanfaatkan untuk pertanian, kebutuhan rumah tangga, hingga aktivitas wisata sederhana.

Merespons keluhan tersebut, Ketua LSM Dampal Jurig, Irvan Azis, bersama tim dan komunitas Ladog Adventure langsung melakukan investigasi ke lokasi. “Setelah kami turun langsung, informasi dari masyarakat memang benar. Akses jalan telah dipagari dan dikunci, sehingga warga sangat kesulitan,” ungkap Irvan.

Pihaknya menyesalkan tindakan tersebut dan menilai bahwa pemasangan pagar dan gembok tanpa sosialisasi telah menimbulkan keresahan. Irvan menegaskan akan mengupayakan audiensi dengan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) dan mitra pengembang pariwisata di kawasan Situ Gunung.

“Kami minta pagar dan kunci itu segera dibongkar. Jangan sampai warga kesulitan hanya untuk mengambil air atau sekadar menikmati alam. Kalau tetap tidak dibuka, kami bersama warga akan membongkar paksa,” tegasnya.

Menanggapi laporan itu, perwakilan dari TNGP Resort Selabintana-Situ Gunung, Luky, menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan turun ke lapangan. Hal itu disampaikannya langsung kepada Irvan Azis melalui komunikasi via WhatsApp, pada Minggu (4/5/2025).

“Sementara kami tunggu respon dan langkah dari pihak TNGP. Tapi kalau tidak ada penyelesaian, kami akan bertindak langsung demi kepentingan masyarakat,” tambah Irvan.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi kawasan kaki Gunung Gede yang dikhawatirkan bisa rusak jika tidak dijaga dengan bijak. “Sedih rasanya kalau bicara kondisi di lapangan. Jangan sampai kawasan ini jadi seperti kue donat – bolong di tengah karena salah kelola,” pungkasnya.

Pos terkait