Diapit Mahasiswa dan Generasi Z, Iyos Somantri: Ungkap Visi Sukabumi Masa Depan di Acara “Taros Iyos”

Iyos Somantri Diberondong Pertanyaan oleh Generasi Z dan Mahasiswa di Acara “Taros Iyos” di Sukabumi. (Foto: Matanusa/Dewek).

Matanusa, Sukabumi – Calon Bupati Sukabumi nomor urut 1, Iyos Somantri, yang telah mengabdi selama 38 tahun di pemerintahan Kabupaten Sukabumi, mendapat sorotan dalam acara diskusi bertajuk “Taros Iyos” yang diselenggarakan di Kabumi Cafe, Jalan Cibolang, Kecamatan Cisaat. Acara ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa dan generasi Z, yang tergabung dalam komunitas Muda Asik, dan berlangsung dinamis dengan beragam pertanyaan kritis yang dilontarkan kepada Iyos, pada Selasa (22/10/24).

Di hadapan audiens yang mayoritas adalah mahasiswa, Iyos menjawab berbagai pertanyaan seputar isu-isu penting, mulai dari pengelolaan sampah, pendidikan, hingga tenaga kerja dan kesehatan. Meskipun diberondong oleh banyak pertanyaan kritis, Iyos menunjukkan keluwesannya dalam memberikan jawaban, bahkan merespon dengan optimisme bahwa pandangan generasi muda sangat penting untuk pembangunan daerah ke depannya.

“Saya sangat mengapresiasi acara ini yang diinisiasi oleh Muda Asik. Kehadiran mahasiswa dengan pandangan-pandangan kritis dan konstruktif ini sangat membantu dalam merumuskan langkah-langkah yang lebih baik untuk pembangunan Kabupaten Sukabumi,” ungkap Iyos seusai acara.

Poin-Poin Utama Diskusi:

  1. Pengelolaan Sampah: Salah satu topik utama yang dibahas adalah pengelolaan sampah, di mana mahasiswa mempertanyakan peran pemerintah daerah dalam memecahkan masalah ini. Iyos menegaskan bahwa program pengelolaan sampah, termasuk bank sampah, telah menjadi bagian dari program pemerintah yang dijalankan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Ia juga membuka kemungkinan berkolaborasi dengan komunitas mahasiswa yang memiliki ide kreatif dalam menangani limbah, seperti insinerator dari oli bekas.

“Ada mahasiswa yang punya inovasi dengan membuat insinerator dari oli bekas. Ini ide kreatif yang perlu kita sinergikan untuk menangani masalah sampah di Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.

  1. Pendidikan: Mahasiswa juga menanyakan mengenai kebijakan pendidikan, terutama terkait dengan akses pendidikan yang lebih merata di Sukabumi. Iyos menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan serta aksesibilitasnya sudah menjadi prioritas dalam program kerja timnya.
  2. Tenaga Kerja: Terkait lapangan pekerjaan, Iyos menegaskan bahwa program pemberdayaan masyarakat, terutama generasi muda dan perempuan, sudah dirancang dalam visi pembangunan Sukabumi ke depan. Pemberdayaan ekonomi, katanya, akan digerakkan melalui program-program yang melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A).
  3. Kesehatan: Pertanyaan tentang kesehatan, terutama fasilitas layanan kesehatan dan kesejahteraan tenaga medis, juga muncul. Iyos menyampaikan bahwa peningkatan layanan kesehatan, termasuk akses bagi masyarakat yang kurang mampu, merupakan salah satu program prioritas yang telah disusun.

Iyos Berkomitmen Kolaborasi dengan Generasi Muda:

Lebih lanjut, Iyos menegaskan pentingnya suara generasi Z dan mahasiswa dalam proses pembangunan Sukabumi. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan agar aspirasi masyarakat, khususnya kaum muda, dapat terserap dengan baik.

“Kita ingin mendengar suara masyarakat, suara milenial, dan suara generasi Z. Karena itu, tagline kami (Iyos-Zainul) adalah ‘Harapan Baru Sukabumi’. Kita ingin menggali harapan dan keinginan mereka, dan kami berkomitmen untuk mewujudkannya,” pungkasnya.

Menutup diskusi, Iyos berjanji akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk menciptakan solusi kreatif yang berkelanjutan bagi pembangunan Sukabumi. Ia juga menegaskan bahwa jika dirinya bersama Zainul dilantik, mereka akan memfokuskan diri pada realisasi program-program yang sudah dirancang dan menambah inovasi baru melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

Pos terkait