Matanusa, Banten – Tim SAR gabungan telah menghentikan proses pencarian dua orang penambang yang tertimbun di lokasi galian batu bara di Desa Pamumbulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, pada Rabu 01/05),setelah tiga hari melakukan pencarian intensif.
Kasi Operasi dan Pencarian (OPS) Basarnas Banten, Heru Amir, menyatakan bahwa proses pencarian terhambat oleh kondisi tambang yang sangat rawan longsor. Meskipun tim SAR telah menerjunkan alat berat dan berusaha dengan maksimal, korban tidak kunjung ditemukan.
“Sebelum dihentikan, tim SAR telah melakukan pencarian selama tiga hari, namun tanpa hasil yang memuaskan. Penghentian pencarian juga atas permintaan pihak keluarga korban, Rohdi (24) dan Irwan (35), yang mempertimbangkan kondisi di sekitar lokasi kejadian yang dinilai sangat berbahaya dan rawan terjadinya longsor,” ujarnya.
Kecelakaan tragis tersebut terjadi pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 13.00 WIB, ketika Rohdi mencoba mengambil peralatan tambang di dalam galian. Namun, dalam upaya tersebut, ia malah tertimbun oleh dinding tambang yang runtuh secara tiba-tiba. Meskipun upaya penyelamatan telah dilakukan dengan segera oleh tim SAR, namun korban tidak kunjung ditemukan hingga saat ini,” terang Heru Amir.
“Heru Amir menjelaskan bahwa proses pencarian terhenti karena kondisi galian yang sangat sulit diakses dan rawan longsor, serta tidak adanya petunjuk yang jelas mengenai posisi korban. Meskipun begitu, tim SAR tetap akan memantau kondisi di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perubahan yang dapat membantu dalam pencarian,” pungkasnya.
Sementara itu, keluarga korban Rohdi dan Irwan berduka atas kejadian ini dan berharap agar korban segera ditemukan. Pihak berwenang juga diimbau untuk melakukan evaluasi terkait keamanan dan pengawasan tambang agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.