Matanusa, Sukabumi – Tahun 2024 adalah tahun politik dimana di Indonesia pada tahun 2024 memiliki hajat besar berupa pergantian presiden. Terdapat tiga paslon capres dan cawapres yang mengajukan diri untuk pemilu. Ketiga paslon tersebut yaitu Anies-Amin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud. Ada beberapa rangkaian yang dilakukan oleh para calon pemimpin Indonesia sebelum melaksanakan pemilu, salah satu rangkaiannya adalah debat. Dalam pesta demokrasi yang semakin dekat ini, debat capres menjadi panggung penting untuk melihat visi, pemikiran, dan integritas calon pemimpin. Debat capres bukan hanya serangkaian pertanyaan dan jawaban, tetapi juga arena di mana kita dapat menilai kesiapan dan keberlanjutan ide-ide para calon pemimpin untuk menghadapi tantangan yang dihadapi negara ini.
Salah satu aspek yang paling penting dalam debat capres adalah kemampuan calon untuk mengkomunikasikan visi mereka. Visi yang jelas dan berkelanjutan menjadi pondasi bagi kepemimpinan yang efektif. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui rencana dan gagasan yang dimiliki setiap calon terkait dengan ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan isuisu krusial lainnya. Oleh karena itu, debat capres menjadi platform penting untuk menguji kedalaman dan kejelasan visi mereka. Debat capres di Indonesia ditayangkan di salah satu stasiun tv dan selalu menjadi perbincangan hangat oleh sebagain besar masyarakat Indonesia baik secara langsung ataupun melalui media sosial.
Pada saat debat capres, kita sebagai mayarakat Indonesia bisa mengevaluasi visi dan misi yang disampaikan oleh capres. Selain visi dan misi, dalam debat capres kita juga bisa menilai seperti apa capres dalam berdebat. Cara capres melakukan debat dapat menjadi bahan penilaian dan pertimbangan untuk memilih capres tersebut. Semua capres selalu menjadi bahan sorotan pada saat berdebat termasuk capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Setiap capres pasti punya caranya tersendiri pada saat melakukan debat begitulah dengan Anies Baswedan. Kita dapat melihat cara anis berdebat melalui cara berkomunikasi dan etika Anies dalam berdebat.
Komunikasi
Cara berkomunikasi dalam debat capres yang dilakukan oleh Anies Baswedan menjadi salah satu hal yang harus disoroti pada pembahasan kali ini. Anies Baswedan dalam berkomunikasi pada saat debat mampu menunjukan gaya berbicara yang jelas, tenang dan menggambarkan calon sosok pemimpin yang walaupun dicerca oleh lawan tetapi mampu menjawab dengan tenang dan tidak menggebu-gebu. Pemilihan kata-kata yang digunakan oleh Anies sangat tepat dan penyampaian yang dilakukan Anies cukup meyakinkan sehingga mampu membuat Anies Baswedan berhasil dalam menyampaikan pesan-pesan kuncinya dengan jelas kepada penonton yang menonton debat capres.
Komunikasi yang dilakukan Anies pada saat berdebat dapat dilihat juga pada saat Anies menjawab pertanyaan dari calon presiden lain. Anies dalam memberi respon kepada peserta lain cenderung menunggu terlebih dahulu lawan bicaranya menyelesaikan ucapan ataupun pertanyaannya. Baru setelah lawan bicaranya menyelesaikan ucapannya, Anies Baswedan menjawabnya dengan gayanya yang tenang. Anies dalam berdebat selalu menggunakan nada suara yang stabil dan disertai dengan senyuman. Nada suara yang stabil ini mampu membuat pemirsa mendengarkan jawabannya dengan baik. Intonasi yang digunakan Anies Baswedan dalam berdebat menunjukan jika Anies mampu menunjukan calon pemimpin yang menanggapi sesuatu dengan tenang.
Berkomunikasi bukan hanya dilakukan menggunakan kata-kata. Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi tidak langsung atau komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal ini dapat dilihat dari gestur badan, sorotan mata dan sikap lainnya. Pada saat melaksanakan debat dan mendapatkan giliran berbicara, Anies Baswedan pasti melakukan gerakan tangan yang bervariatif. Gerakan tangan ini menjadi salah satu cara berkomunikasi Anies untuk meyakinkan penonton debat akan kebenaran jawabannya. Kemudian yang dapat disoroti lagi dari Anies Baswedan dalam berdebat adalah ekspresinya. Anies mampu menunjukan ekspresi yang santai dan tenang pada saat berdebat hal itu dapat dilihat pada saat capres lain menyanggah jawabannya dan Anies masih bisa tersenyum.
Etika
Pada saat melakukan debat, selain cara berkomunikasi etika juga menjadi sorotan dan penilaian terhadap calon presiden. Selama berdebat, Anies menunjukan etika yang santun. Etika Santun Anies dapat dilihat pada cara Anies berbicara dan menjawab pertanyaan. Cara berbicara Anies mampu menunjukan latar belakang pendidikan yang tinggi dan seseorang yang memiliki wawasan yang luas. Akan tetapi, ada beberapa sorotan mengenai etika Anies Baswedan saat berdebat, salah satunya adalah pada saat memberi nilai 11 kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Memberi nilai terhadap kinerja kepada seseorang bukanlah suatu hal yang salah, semua orang mempunyai hak dalam menilai orang lain.Tetapi memberi nilai bisa menjadi salah pada saat dilakukan di depan publik dengan tujuan menjatuhkan lawan.
Cara Anies Baswedan dalam memberi nilai kepada calon presiden lain terutama pada saat debat capres ke dua menunjukan jika Anies kurang bisa menghargai capres lain. Apalagi dalam memberi nilai terhadap kinerja Prabowo saat menjadi Menhan.Cara Anies dalam berdebat dan mencampur urusan diluar kepentingan calon presiden lain menunjukan jika Anies sedikit kurang dalam menghormati capres lain. Apalagi Anies juga pernah menjadi menteri pendidikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Saya rasa memberi nilai di depan publik seperti itu tidak perlu dilakukan Anies Baswedan. Dalam beberapa kesempatan juga, Anies terlihat ambisius dalam menjatuhkan Prabowo Subianto. Walaupun itu sah-sah saja tapi apa yang dilakukan Anies cukup berlebihan.
Anies dalam berdebat sering memperhatikan waktu sehingga apa yang disampaikan oleh Anies dapat disampaikan dengan singkat, padat dan jelas. Beliau juga tidak terlalu terusik dengan suara ricuh di tempat debat sehingga Anies mampu menyelesaikan apa yang akan disampaikan. Hal ini menunjukan sikap disiplin Anies pada saat berdebat.
Secara keseluruhan, cara Anies dalam berdebat sudah baik dan mampu menyampaikan visi-misi yang dimilikinya dengan lugas. Anies juga dalam berkomunikasi bisa menguasai panggung debat dengan tidak gugup saat berbicara. Hanya saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan Anies terutama pada pembahasan yang menyangkut hal pribadi, Anies harus lebih baik dalam memberikan opininya.
Penulis: Bunga Nazla Nadriva/ Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media