Akibat Korsleting Listrik, 3 Rumah di Grobogan Terbakar

Ari Nugroho/Red

MATANUSA.NET GROBOGAN

Kebakaran menimpa tiga rumah yang berada di Desa Nampu Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, Sabtu (21/10/2023). Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ditemukan adanya korban jiwa.

“Api diduga berasal dari korsleting listrik dari rumah milik Darto. Akibat kejadian tersebut untuk tafsir kerugian materi i keseluruhan ditaksir sekitar Rp 200 juta,” kata Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan Iptu Sutarjo.

Iptu Sutarjo mengungkapkan, peristiwa kebakaran tersebut awalnya diketahui tetangga korban, yakni Harjo Gudel. Pada saat hendak keluar rumah, ia melihat kepulan asap di rumah milik Darto.

“Rumah korban dalam keadaan kosong, tak berpenghuni. Pemilik rumah sedang bekerja di Jakarta bersama anak dan istrinya,” ungkap Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan.

Untuk memastikan kepulan asap tersebut, Harjo langsung menuju ke lokasi kejadian. Ia melihat api sudah berkobar di atap rumah bagian depan. Melihat kejadian tersebut, ia berteriak meminta tolong.

“Mendengar teriakan, warga pun berdatangan dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dan berusaha menyelamatkan barang berharga milik korban,” ujar Iptu Sutarjo.

BACA JUGA : Antusias, Kerja Bakti Warga Cicatih dan Cisonggom Desa Cimanggu dalam Perbaikan Jaling

Peristiwa kebakaran rumah tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Karangrayung Polres Grobogan dan diteruskan ke petugas damkar.

Api yang dengan cepat membesar akibat kondisi cuaca yang panas dan angin bertiup kencang, kemudian merembet ke rumah milik Sardi dan Pariyem yang letaknya berhimpitan.

“Pemadam Kebakaran Unit Godong langsung memadamkan api. Akan tetapi api sudah telanjur membesar dan menghanguskan 3 rumah,” jelas Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan.

Dalam kejadian tersebut, rumah yang terbakar yakni milik Darto, Sardi dan Pariyem. Rumah milik Darto terbuat dari kayu jati campuran bentuk limasan berjumlah 2 rumah ukuran tiang 12X12 Cm, kerugian sekitar Rp 60 juta.

Sedangkan dua rumah milik Sardi yang terbakar berbentuk limasan, terbuat dari kayu jati campuran beserta isinya dan 3 kambing. Kerugian ditaksir sekitar Rp 60 juta.

“Untuk rumah milik Pariyem yang terbakar berjumlah 3 buah, sebagian isi rumah bisa diselamatkan. Dengan kerugian materi sekitar Rp 80 juta,” pungkas Iptu Sutarjo.