Steven/Koestopo
MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Rapat koordinasi lintas sektor untuk keberlangsungan pembangunan kesehatan di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Senin (11/9/2023).
Momen ini dalam mendorong keberlanjutan di bidang kesehatan berbasis wilayah dan memastikan program pemberdayaan rukun warga (P2RW) tuntas dilaksanakan di 2023. Selain wali kota hadir Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah.
”Pembangunan kesehatan berbasis wilayah tapi sektor lainnya jadi pendukung,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Dalam momen ini juga jadi evaluasi perbaikan rumah tidak layak huni serta kawasan kumuh.
BACA JUGA : Tindak Lanjut Groundbreaking TPA Cimenteng, Sekda Pimpin Rapat Pembangunan TPST RDF
Selain itu juga memastikan program P2RW telah selesai di 2023. ” Terimakasih kepada RT, RW, BKM LPM, posyandu, posrem telah menjalin sinergiitas dan kolaborasi,” kata wali kota.
Selama lima tahun terang Fahmi, amanah masuk ke pemerintahan dengan semangat optmisme ingin Sukabumi lebih baik. Di titik awal ada beberapa tantangan.
Misalnya angka kawasan kumuh pad 2018 seluas 89,5 hektare dan intervensi tidak ada kawasan kumuh di Kota Sukabuni. ” Bagi saya prestasi karena penuntasan kawasan kumuh tidak sebatas pemda tapi adalah keterlibatasn RT RW melalui program P2RW,” cetusnya.
Atas dasar itulah Fahmi memberikan apresuasi kepada berbahai pihak. Misalnya insentif kepada RT dan RW.
Fahmi menitipkan insentif RT, RW dan operasional posyandu tetap harus dilanjutkan. Pastikan perubahan 2023 insenstif RT, RW dan posyandu akan masih tetap ada.
Selanjutnya, angka kemiskinan ekstrem terus ditingkatkan penangananya. Fahmi mengatakan, dampak pandemi luar basa kemiskinan dan penangguran meningkat. Pascapandemi agustus 2022, revitalisasi dilakukan misalnya Lapang Merdeka dan Alun-Alun.
”Dalam hal peningkatan kualitas beragama, Sukabumi ditetapkan kota paling toleran,” imbuh Fahmi. Tugas negera memastikan kehidupan beragama dengan baik dan memakmurkan potensi di dunia.