MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Workshop Pemberdayaan Masyarakat Peran Serta Tokoh Ulama dan Tokoh Masyarakat di bidang Keagamaan Tahun Anggaran 2023 di Hotel Balcony, Kamis (13/4/2023).
Momen ini dalam memperkuat kolaborasi antara tokoh ulama dan masyarakat bersama pemda dalam pembangunan di bidang keagamaan. Selain wali kota hadir Ketua TP PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdullah, Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Sukabumi KH Fathullah Mansur, Ketua FKUB Kota Sukabumi Ade Munhiar dan perwakilan ormas Islam.
” Alhamdulillah kerukunan beragama di Kota Sukabumi berjalan dengan baik berkat dukungan para tokoh ulama dan masyarakat,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Sehingga Sukabumi menjadi peringkat enam kota paling toleran se-Indonesia.
Fahmi menerangkan, sejalan dengan visi misi wali kota dan wakil wali kita Sukabumi dengan semangat religius dikedepankan sejak awal. Sehingga segala sesuatu berdasarkan nilai agama dan ketahanan keluarga.
Namun pada 2020 ada masalah pandemi yang berdampak pada semua sektor kehidupan. Saat ini berupaya pada pemulihan dampak pandemi. Di antaranya pembangunan fisik yang pada April dan Mei 2023 ini mulai pembangunan infrastruktur.
Di mana, dalam agama tugas pemerintah ada dua. Pertama terang Fahmi, bagaimana negara hadir memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada semua pemeluk agama. Pemkot Sukabumi sebagai institusi negara memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh pemeluk agama.
Salah satunya PC NU Kota Sukabumi yang menggagas Rumah Toleransi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Dalam mendorong dialog antar umat beragama.
” Kegiatan ini bagian silaturahmi berharap jadi ajang kebersamaan karena ingin membangun kolaborasi bidang keagamaan dalam rangka mewujudkan religius, nyaman, dan sejahtera,” ungkap Fahmi. Ia juga memohon maaf bila ada kekurangan kepada tokoh agama dan masyarakat dan akan terus memperbaiki agar lebih baik.
Kabag Kesra Pemkot Sukabumi Herman Permana mengatakan, momen ini juga untuk memberikan honorarium rohaniawan pengurus MUI Kota Sukabumi, pimpinan pondok pesantren dan para tokoh ulama. Total ada 750 tokoh ulama dan masyarakat yang mendapatkannya.