Yayasan Asma Mulia Qurana di Cidahu Gratiskan Seluruh Pendidikan Santrinya

MATANUSA.NET SUKABUMI – 

Pondok pesantren tahfidz quran yang terletak di Kampung Cidahu Tonggoh, RT.11/04, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, patut di apresiasi, pasalnya pihak Ponpes gratiskan para santri untuk mengenyam pendidikan.

Agar diketahui, Ponpes tahfidz quran di bawah naungan Yayasan Asma Mulia Qurana (Yamqu) itu, sengaja memberikan pendidikan secara cuma-cuma terhadap santriwati lantaran ingin mencerdaskan anak bangsa.

“Hingga saat ini santri yang ngaji dan mukim ada 60 santri, diantaranya 53 santri perempuan dan 7 santri laki laki. Perlu diketahui semua nya gratis dari mulai asrama, pendidikan serta makan,” ujar Ust. Asep Taufik Rohman, S.Pd.I, pimpinan ponpes Yamqu, Rabu (25/1/2023).

Selain santri bermukim, kata dia masih ada ratusan santriwati yang ia didik. Karena berdekatan dengan rumahnya, mereka (Red) hanya mengenyam pendidikan saja. 

“Dan untuk santri yang tidak mukim atau warga sekitar yang pulang pergi setiap harinya ada 250 orang dan semuanya juga gratis, dengan jumlah pengajar 10 orang,” terangnya.

Masih dijelaskan, ponpes tahfidz Yamqu berdiri sejak 2019 lalu. Semenjak Surat Keputusan (SK) sekaligus ijin operasional dikeluarkan oleh kementrian agama (Kemenag), sekolah tahfidz itu terus dikembangkan dari mulai gedung hingga fasilitas penunjang. 

“Saat ini pun yayasan masih berbenah membangun sarana dan prasarana supaya lebih efektif dan nyaman bagi para santri dalam menghafalkan alquran,” tuturnya. 

Menurut ia, dari 30 pondok pesantren yang ada di Forum Pondok Pesantren ( FPP ) kecamatan Cidahu, hanya satu pondok pesantren Tahfiz quran yaitu pesantren asma mulia qurana yang berkonsep gratis dan infak terbaik. 

Bahkan santri yang bermukim pun tidak hanya berasal dari daerah, akan tetapi dari luar Jawa pun ada yang mondok. 

“Tidak hanya warga sekitar yang belajar di yayasan asma mulia qurana, tapi dari luar kota. Ada dari Dobo dan Bula, dua kota di Maluku, Cianjur, Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan juga Sukabumi,” paparnya.

Akan tetapi, selama ponpes ini dibangun kata  ustadz Asep, belum ada uluran tangan dari pemerintah setempat. Seluruhnya kata ia dilaksanakan secara swadaya masyarakat. 

“Sekarang sedang pembangunan semua dana dari swadaya masyarakat, dan dana pribadi.

Sampai tahun 2023 ini yayasan tanpa ada bantuan dari dana pemerintah,” tandasnya.

(Bery)