Sukabumi | Matanusa.net — Sebanyak 18 siswa kelas 6 SDN Sungapan, Desa Kadudampit, resmi dilepas dalam momen kenaikan kelas yang berlangsung sederhana namun penuh makna, pada Sabtu (21/6/2025). Acara ini digelar langsung di ruang kelas sekolah dengan konsep “murah meriah” namun tetap sarat semangat kebersamaan dan kreativitas, sesuai arahan dari KDM Gubernur Jawa Barat.
Acara pelepasan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara pihak sekolah, komite, wali murid, dan masyarakat sekitar. Kepala SDN Sungapan, Yuyu Yulianti, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat yang selama ini terus mendampingi perjalanan sekolah.
“Kebersamaan ini adalah kunci. Alhamdulillah, tahun ini kita bisa melepas 18 siswa kelas 6 yang semuanya dinyatakan lulus dengan hasil memuaskan. Berbagai capaian di bidang akademik, keagamaan, hingga olahraga terus kami tingkatkan, dan itu semua tidak lepas dari kerja sama semua pihak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yuyu menegaskan bahwa SDN Sungapan terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan ke arah yang lebih maju, baik dari segi pembelajaran, fasilitas, maupun pembentukan karakter siswa.
Menuju Sekolah Adiwiyata dan Penerima Sukabumi Award
Sementara itu, Ketua Komite SDN Sungapan, Irvan Azis, turut memberikan pandangan optimis tentang masa depan sekolah. Ia menyebutkan bahwa SDN Sungapan sedang dipersiapkan menjadi Sekolah Berbasis Lingkungan dan Konservasi Alam, dan saat ini telah masuk dalam nominasi penerima Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sukabumi yang rencananya akan diumumkan pada Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-155 melalui ajang Sukabumi Award.
“Ini adalah langkah besar bagi sekolah kami. Semoga pengumuman nanti bisa membawa kabar baik dan menjadi motivasi tambahan untuk seluruh civitas SDN Sungapan,” ujar Irvan dengan penuh harap.
Fasilitas Sekolah akan Terus Ditingkatkan
Irvan juga memaparkan rencana pengembangan sarana dan prasarana yang akan diterima SDN Sungapan secara bertahap dari Pemkab Sukabumi melalui Dinas Pendidikan. Bantuan tersebut mencakup pengadaan kursi dan meja kelas, lemari APE, pembangunan pagar sekolah, MCK dan Water Toren, perpustakaan, serta alat kesenian seperti gendang pencak silat dan calung.
“Kami ingin fasilitas yang ada semakin lengkap agar dapat menunjang kualitas pembelajaran dan menarik lebih banyak peserta didik baru,” tambahnya.
Swadaya Masyarakat, Bukti Kepedulian Tanpa Membebani
Yang tak kalah menarik, seluruh biaya kegiatan kenaikan kelas ini didanai secara swadaya oleh masyarakat dan wali murid tanpa ada pungutan yang membebani. Hal ini sesuai dengan imbauan Gubernur Jawa Barat agar kegiatan sekolah tetap berjalan tanpa memberatkan orang tua siswa.
Meskipun sederhana, acara berlangsung semarak dengan menampilkan tari daerah, seni budaya Sunda, serta berbagai atraksi yang dibawakan oleh siswa SDN Sungapan, hasil bimbingan guru dan komite kelas.
Catatan Kritis: Ketidakhadiran Perwakilan Kecamatan
Menutup pernyataannya, Irvan Azis yang juga dikenal sebagai aktivis LSM pemerhati sosial, menyayangkan tidak hadirnya perwakilan Muspika Kecamatan Kadudampit maupun unsur Dinas Pendidikan Wilayah seperti PGRI, Korpri, dan K3S.
“Kami sangat berharap ke depan ada perhatian lebih terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan seperti ini, setidaknya dengan mengirimkan perwakilan untuk memberi semangat dan motivasi kepada anak-anak serta masyarakat sekitar,” ujarnya.
Acara ditutup dengan kebahagiaan dan harapan besar: semoga SDN Sungapan terus tumbuh sebagai sekolah yang membanggakan dan berdaya saing tinggi di masa depan.