Idul Adha 1446 H, Dinas Pariwisata Sukabumi Ajak Warga Perkuat Kepedulian dan Kearifan Lokal

Foto: Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi.

Sukabumi | Matanusa.net – Salat Idul Adha 1446 Hijriah yang digelar di Pondok Pesantren Modern Assalam Putri, Kecamatan Warungkiara, pada Jumat (6/6/2025), berlangsung penuh kekhidmatan. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, S.STP., M.Si., serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Dalam kesempatan tersebut, Sendi Apriadi menekankan bahwa nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha sejalan dengan semangat pembangunan pariwisata di Kabupaten Sukabumi yang berbasis pada kearifan lokal dan budaya gotong royong.

“Pariwisata tidak hanya tentang destinasi, tapi juga tentang nilai-nilai kehidupan yang kita bawa ke dalam pengalaman wisata. Idul Adha adalah momentum tepat untuk memperkuat nilai kepedulian dan kebersamaan sebagai bagian dari identitas masyarakat Sukabumi,” ujar Sendi.

Ia menjelaskan, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan memerlukan partisipasi masyarakat yang memiliki empati, toleransi, dan semangat melayani. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, dapat tumbuh kuat jika budaya sosial dan keagamaan terus dipelihara melalui momen-momen seperti Idul Adha.

“Kami terus mendorong pariwisata yang berwawasan budaya dan spiritual, yang tidak hanya mempercantik ruang, tetapi juga memperkuat jiwa. Idul Adha mengajarkan itu: tentang memberi, peduli, dan mengabdi,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan hewan kurban bantuan dari Presiden Republik Indonesia serta distribusi sembako kepada masyarakat sekitar. Sendi menilai aksi sosial tersebut sebagai representasi nyata dari semangat kebersamaan yang menjadi kekuatan utama dalam membangun sektor pariwisata berbasis nilai-nilai lokal.

“Semoga melalui momen suci ini, kita semua diberi kekuatan untuk terus menghadirkan Sukabumi yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga mulia dalam nilai dan budaya,” pungkasnya.

Pos terkait