Matanusa, Sukabumi – Pemerintah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, semakin serius dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satu upaya persiapan yang dilakukan adalah sosialisasi pengentasan stunting di Posyandu Bougenvile, Kampung Cigoler, Desa Cisolok, pada Selasa (12/11/2024).
Puluhan balita mengikuti penimbangan berat badan di posyandu tersebut. Dari 40 balita yang ditimbang, tiga di antaranya terindikasi berisiko mengalami stunting. Sosialisasi ini juga menjadi persiapan menjelang pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang akan dilakukan pada 9-10 Desember 2024 mendatang.
Camat Cisolok, Zenal Abidin, menyatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan SSGI, yang akan dilakukan oleh tim dari pusat. “Ini persiapan pelaksanaan SSGI yang akan dilakukan oleh TIM dari Pusat di Bulan Depan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Cisolok juga melakukan pendataan awal, mencakup balita berisiko stunting, jumlah ibu hamil, hingga ibu hamil yang jarang mengunjungi posyandu.
Sekretaris Kecamatan Cisolok, Okih Fazri Assidiq, menambahkan bahwa dua desa di Kecamatan Cisolok, yakni Desa Cisolok dan Desa Sirnarasa, akan menjadi lokasi survei langsung oleh tim SSGI. “Upaya tim sudah di maksimalkan hari ini. Pemberian makanan tambahan bergizi serta sosialisasi upaya pencegahan terjadinya stunting,” terangnya.
Dengan sosialisasi dan persiapan ini, pemerintah kecamatan berharap dapat mencapai percepatan penurunan stunting di Kecamatan Cisolok dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.