Bekasi | Matanusa.net – Tak semua sudut kota tumbuh dalam gemerlap. Di Kampung Mede, Bekasi Timur, sebuah panti asuhan bernama As-Syoghiri berdiri dalam kesunyian dan keterbatasan. Di sinilah puluhan anak yatim dan dhuafa bertahan hidup, berjuang meraih masa depan di tengah kondisi yang serba kurang.
Menyadari hal ini, Korem 051/Wijayakarta di bawah kepemimpinan Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, S.E., M.M., bergerak cepat. Berbekal instruksi dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, jajaran Korem melaksanakan karya bakti terpadu. Program ini tidak hanya berfokus pada rehabilitasi fisik panti, tetapi juga menyasar aspek administratif berupa pendampingan pembuatan akta kelahiran bagi anak-anak yang belum memilikinya.
Proses dimulai sejak 11 Maret 2025, ketika Danrem menggelar pengarahan kepada seluruh Pasi Teritorial di wilayahnya. Ia menekankan pentingnya kehadiran TNI sebagai solusi langsung atas permasalahan rakyat. Tim kemudian diterjunkan untuk meninjau dan memperbaiki kondisi panti yang memprihatinkan — mulai dari pembaruan ruang tidur, pengadaan sarana belajar, hingga pembangunan fasilitas bermain yang layak.

“TNI hadir dengan hati. Personel Korem 051/WKT bersama anak-anak Panti Asuhan ‘Tebet’ Yayasan Remaja Masa Depan menunjukkan semangat kebersamaan dalam kegiatan sosial yang penuh makna.”
Yang tak kalah penting, tim juga mendata anak-anak panti serta masyarakat umum yang belum memiliki akta lahir. Bersama Dinas Dukcapil dan Dinas Sosial, para prajurit membantu proses pengurusannya. Upaya ini menjangkau hingga ke pelosok, memastikan bahwa tidak ada anak yang terlewat dari hak dasar sebagai warga negara.
Hasilnya nyata. Panti As-Syoghiri kini tampil lebih layak dan nyaman. Anak-anak bisa belajar dan bermain dengan lebih aman dan gembira. Lapangan futsal yang baru dibangun menjadi tempat favorit mereka menyalurkan semangat. Di sisi lain, pendampingan akta lahir membuka jalan bagi anak-anak mengakses pendidikan dan layanan publik secara sah.
“Ini bukan sekadar perbaikan bangunan, tapi tentang menumbuhkan kembali harapan. Tugas TNI bukan hanya menjaga perbatasan, tetapi juga menjaga hati dan masa depan anak-anak bangsa,” ujar Brigjen TNI Nugroho dengan penuh emosi, pada Kamis (1/5/2025).
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari unsur Forkopimko setempat, termasuk Wali Kota Bekasi dan Kapolres. Sinergi semua pihak menunjukkan bahwa kepedulian bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun bangsa — dimulai dari mereka yang paling lemah dan terpinggirkan. (Penrem 051).