Matanusa, Jakarta – Dalam upaya mempercepat swasembada pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertanian resmi menjalin kerja sama strategis. Menteri PUPR, Dody Hanggodo, didampingi Wakil Menteri PUPR, Diana Kustanti, bertemu dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, serta jajaran petinggi Kementerian Pertanian, pada Jumat (8/11/2024) di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta. Agenda utama rapat koordinasi ini adalah Optimalisasi Pemanfaatan Bendungan untuk Irigasi Pertanian. Pertemuan ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua kementerian.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Dody Hanggodo menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan produksi pertanian Indonesia. Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian menargetkan agar jaringan irigasi dapat mengairi 1 juta hektar lahan sawah yang tersebar di seluruh Indonesia. Optimalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), yang mengukur frekuensi penanaman pada lahan sawah, sehingga secara langsung dapat mendorong peningkatan produksi pertanian.
“Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan berkolaborasi erat dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian dalam pelaksanaan proyek irigasi ini. Sejak hari ini, kami mulai bekerja bersama dengan target yang jelas, yaitu percepatan swasembada pangan nasional,” ungkap Menteri Dody Hanggodo. Ia menambahkan bahwa Kementerian PUPR siap mendukung seluruh program yang sejalan dengan visi ketahanan pangan, terutama yang bertumpu pada pemanfaatan sumber daya air dan jaringan irigasi secara maksimal.
Selain itu, Menteri Pertanian Andi Amran menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian PUPR. Menurutnya, melalui irigasi yang lebih optimal, produksi pangan nasional bisa meningkat signifikan dalam waktu dekat. “Kami menargetkan 1 juta hektar lahan sawah yang akan mendapatkan irigasi tambahan, dan kita akan menaikkan IP sebanyak satu kali lipat. Dengan optimalisasi ini, 1 juta hektar lahan tersebut dapat menghasilkan sekitar 5 juta ton padi setiap tahunnya,” jelas Menteri Andi Amran.
Ia menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan kini bukan hanya mimpi, melainkan target yang realistis dengan adanya sinergi antar lembaga. “Saat ini, kami akan membentuk tim kerja yang terdiri dari perwakilan kedua kementerian untuk menjalankan visi besar Presiden dalam bidang ketahanan pangan. Meskipun target utamanya adalah empat tahun, kami bertekad untuk mencapai hasil ini dalam waktu yang lebih singkat,” ujarnya optimis.
Kerja sama ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi ketahanan pangan nasional, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menghadapi kendala ketersediaan air untuk pertanian. Ratusan bendungan yang dibangun dan dikelola oleh Kementerian PUPR akan difungsikan maksimal untuk menyokong jaringan irigasi bagi pertanian, sehingga meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya air. Kolaborasi ini menjadi bentuk nyata dari program pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh pemerintah demi mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan,” pungkasnya.
Rapat ini sekaligus menandai awal dari berbagai upaya konkret yang akan dilaksanakan oleh kedua kementerian. Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian berjanji untuk terus memantau serta mengevaluasi perkembangan proyek ini agar berjalan sesuai rencana dan target yang ditetapkan.