Matanusa, Sukabumi – Dalam rangka meneladani ajaran Rasulullah SAW di era modern ini, umat Islam dapat mengikuti jejak para ulama yang dianggap sebagai pewaris para Nabi. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Sejalan dengan pesan tersebut, H. Iyos Somantri selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada ulama. Beliau sering bersilaturahmi, berkonsultasi, serta meminta nasihat dan tausiah dari para tokoh agama. Salah satu ulama yang sering beliau datangi adalah Abuya KH Abdullah Mukhtar, Pemimpin Pondok Pesantren An-Nidzom. H. Iyos turut menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di pesantren tersebut,” ujarnya, pada Rabu (25/9/2024).
H. Iyos berharap, semoga umat Islam terus tergerak hatinya untuk mendekatkan diri kepada para ulama. Dengan demikian, kita dapat meneladani ajaran Rasulullah SAW secara utuh, dan kelak di akhirat mendapatkan syafaat beliau,” pungkasnya.