Matanusa, Sukabumi – Aktivitas pengerukan batu yang berlangsung di kawasan sempadan Pantai Cikakak, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Pantai Cikakak yang terletak dalam Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGG), sebuah kawasan wisata internasional yang diakui dunia, kini menghadapi ancaman serius terhadap kelestarian dan keindahan alamnya.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kegiatan pengerukan ini. Menurut Jujun, misi utama dari pembentukan geopark adalah pelestarian keragaman budaya dan geologi melalui upaya edukasi dan konservasi, yang seharusnya dijaga dan dilindungi dengan ketat,” ujar Jujun saat dimintai keterangan, pada Selasa (13/8/2024).
“Keragaman geologi yang ada di Pantai Cikakak merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Selain sebagai warisan alam yang penting, kawasan ini juga berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekologi perairan pesisir. Ketika aktivitas pengerukan seperti ini dilakukan, risiko gangguan terhadap ekologi menjadi sangat besar dan tentunya merugikan kita semua,” tegas Jujun.
Jujun juga menyatakan bahwa dampak dari pengerukan tersebut tak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berdampak negatif terhadap sektor pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian lokal. Pantai Cikakak, yang dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan menjadi spot favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, terancam kehilangan daya tariknya,” terangnya.
“Keindahan Pantai Cikakak bukan hanya sebatas pemandangan, tetapi juga menyimpan nilai-nilai pendidikan bagi para wisatawan. Jika keragaman geologi dan ekologi di sini rusak, kita akan kehilangan banyak potensi pariwisata. Pengalaman wisatawan yang seharusnya kaya akan pengetahuan dan rekreasi akan berkurang drastis,” lanjut Jujun.
Ia berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menghentikan aktivitas pengerukan ini sebelum dampaknya semakin meluas. Jujun juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kawasan geopark agar tetap menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan,” tambahnya.
“Dengan melestarikan alam, kita tidak hanya menjaga warisan untuk generasi mendatang tetapi juga memastikan keberlanjutan ekonomi pariwisata yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Pantai Cikakak, sebagai bagian dari CPUGG, selama ini telah diakui secara internasional sebagai kawasan dengan keragaman geologi yang luar biasa. CPUGG sendiri memiliki misi untuk memadukan pelestarian alam dengan pemberdayaan masyarakat lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan. Aktivitas pengerukan batu ini, jika tidak segera dihentikan, dikhawatirkan akan merusak reputasi kawasan ini di mata dunia.