Matanusa, Sukabumi – Setiap tahun, tradisi perang sarung menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di Kabupaten Sukabumi. Namun, apa yang dimulai sebagai permainan tradisional berakhir dengan kekhawatiran serius saat pertarungan fisik dengan senjata tajam.
Fenomena ini juga menimbulkan keprihatinan bagi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi, yang akan mendukung semua pihak untuk turun tangan dalam mengawasi dan membina anak-anak serta remaja yang sering terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Saya merasa prihatin atas maraknya kenakalan remaja di bulan suci Ramadan ini, yang seharusnya diisi dengan kegiatan ibadah dan pendidikan keagamaan, namun beberapa remaja justru melakukan hal yang tidak baik,” kata Badri Suhendi, pada Selasa (19/03).
Lebih lanjut, Badri Suhendi, menegaskan perlunya langkah tegas dari pemerintah daerah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. “Saya mendorong agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah praktis untuk pencegahan dan pembinaan kepada pelajar,” tegasnya.
Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo, mengambil langkah tegas dengan memberlakukan jam malam dan mengimbau kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka pada malam hari,” tambahnya.
“Diharapkan kerjasama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan untuk memberikan kegiatan positif kepada anak-anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” tandasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi perilaku negatif anak-anak, dengan peran dominan dari orang tua dan dukungan dari berbagai pihak.