MATANUSA, JAKARTA – Angkatan Darat Amerika Serikat pada Selasa (27/2) menyatakan akan mengurangi sebanyak 24.000 tentara sebagai bagian dari strategi restrukturisasi kekuatan tahun jamak, di tengah masalah rekrutmen yang dihadapi militer AS.
Angkatan Darat AS telah melakukan Analisis Total Angkatan Darat (TAA) selama setahun terakhir untuk menilai struktur pasukannya, kata Angkatan Darat AS dalam sebuah pernyataan.
Angkatan Darat sedang bergerak maju dengan transformasi struktur kekuatan yang signifikan untuk melanjutkan modernisasi dan perubahan organisasi terkini, menurut pernyataan tersebut.
“Keputusan TAA akan menurunkan jumlah pasukan ‘resmi’ menjadi sekitar 470.000 tentara pada tahun fiskal 2029. Dipandu oleh hasil proses TAA, Angkatan Darat akan mengecilkan kelebihan struktur kekuatan ‘kosong’ tak berawak dan membangun formasi baru yang dilengkapi dengan kemampuan baru yang diperlukan untuk operasi tempur skala besar,” kata pernyataan itu.
Struktur kekuatan Angkatan Darat saat ini dirancang untuk dapat menampung 494.000 tentara, dan kekuatan akhir tugas aktif ditetapkan oleh peraturan sebesar 445.000 tentara, menurut pernyataan itu. Perubahan struktural akan mempersempit kesenjangan antara tingkat pasukan yang berwenang dan aktif, tambahnya.
Angkatan Darat berupaya untuk memiliki setidaknya 470.000 tentara yang bertugas aktif pada tahun fiskal 2029, yang berarti sekitar 20.000 tentara di atas kekuatan akhir saat ini tetapi terjadi pengurangan sekitar 24.000 tentara dibandingkan dengan struktur kekuatan yang direncanakan.
Pengurangan tersebut berlaku untuk posisi resmi dan prajurit individu, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Angkatan Darat tidak akan meminta prajurit mana pun untuk meninggalkan peran mereka.
Restrukturisasi kekuatan terjadi di tengah tantangan rekrutmen di militer AS. Angkatan Darat gagal mencapai target perekrutan pada tahun 2023 dengan sekitar 10.000 anggota baru, berdasarkan laporan media AS pada Januari dengan mengutip data internal Departemen Pertahanan.
Angkatan Darat sedang berupaya untuk memprofesionalkan dan mereformasi tenaga kerja dan proses perekrutan. Perubahan struktur pasukan dan rekrutmen tidak akan “terjadi dalam semalam” tetapi sedang berlangsung, tambahnya.