Red/Steven
MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –
Musim kemarau yang diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan berakhir pada akhir Oktober 2023 telah menyebabkan gagal panen bagi para petani.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) meluncurkan Program Penyaluran Beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) pada Rabu, 25 Oktober 2023, di Kelurahan Sindangpalay, Cibeureum.
Penyaluran beras secara simbolis dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, kepada 40 kepala keluarga yang terdampak gagal panen.
Dalam sambutannya, Kusmana Hartadji mengatakan bahwa penyaluran beras cadangan oleh Pemerintah Kota Sukabumi adalah bukti komitmen pemerintah untuk selalu hadir dan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat.
“Gagal panen yang dialami oleh petani di Kota Sukabumi, khususnya di Sindangpalay, merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino. Seperti yang kita ketahui, El Nino di Indonesia berdampak serius terutama pada sektor perikanan dan pertanian,” ujar Kusmana Hartadji.
Kekeringan sebagai utama El Nino, telah mengurangi ketersediaan air irigasi, menyebabkan kegagalan panen, dan menurunkan produksi tanaman. Kualitas tanaman padi juga mengalami penurunan, dengan rasa yang kurang enak dan ukuran yang lebih kecil.
BACA JUGA : Seminar Nasional LKMM, Pj Walkot Sukabumi Menjadi Keynote Speech
Luas sawah yang mengalami kekeringan berat hingga 8,25 hektar, menimbulkan kekhawatiran akan munculnya krisis pangan. Meskipun Kota Sukabumi belum mengalami krisis pangan, program penyaluran beras cadangan kepada keluarga terdampak gagal panen adalah langkah konkrit yang diambil oleh pemerintah.
“Beras cadangan yang kami salurkan diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga terdampak selama dua bulan,” ujar Kusmana Hartadji.
Penjabat Wali Kota Sukabumi juga menyoroti bahwa pasokan pangan yang dihasilkan dari lahan pertanian yang beroperasi normal di Kota Sukabumi hanya cukup memenuhi kebutuhan 30% warga kota. Hal ini sejalan dengan penyusutan lahan pertanian yang terjadi.
Di berbagai kegiatan, dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan di Kota Sukabumi, Penjabat Wali Kota, Kusmana Hartadji, terus memberikan dorongan kepada para petani untuk mengintensifkan dan mendiversifikasi usaha pertanian.
Pada hari yang sama, saat menjadi pembicara utama dalam acara Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi), ia mengajak generasi muda dan kelompok milenial untuk berinvestasi di sektor pertanian.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), Adrian Hariadi, disebutkan bahwa jumlah beras yang harus disediakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi sebanyak 52,34 ton.
Namun, ketersediaan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) pada tahun 2023 baru mencapai 75,62% dari total yang seharusnya tersedia, mengalami kekurangan sekitar 24,38%.
“Ketersediaan beras CPPD per tanggal 25 Oktober 2023 mencapai 16,8 ton. Pada tahun 2023, sebanyak 11,925 ton beras telah disalurkan kepada 248 kepala keluarga atau 869 orang,” ujar Adrian.
Dengan penyaluran beras CPPD sebanyak itu, bantuan yang diberikan dihitung sebanyak 300 gram per jiwa per hari. Penyaluran ini direncanakan akan diberikan maksimal selama 60 hari, membantu masyarakat yang terdampak gagal panen dalam menjaga kecukupan pangan mereka.
Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di tengah gagal panen.