Konsep Semak Belukar, Pameran Like/Dislike di Gelar R. Bimo, Memimpin Itu Adalah Seni

MATANUSA.NET SUKABUMI –

Pameran lukisan tunggal pelukis taat joeda dengan tajuk Like/Dislike dan berkonsep semak belukar digelar di gedung galeri pusat kebudayaan jalan Naripan No. 7 Bandung, Kegiatan yang digelar mulai sabtu 6 Mei 2023 itu dibuka oleh kasespim lemdiklat Polri Prof. Dr. Chrysnanda Dwi Laksana M.Si, 

“semak belukar masih dianggap kumuh dan mengganggu pemandangan, Taat Joeda memiliki sensibilitas yang tinggi untuk mengambil sisi lain” Ucap kasespim Prof. Dr. Chrysnanda Dwi Laksana M.Si, usai membuka kegiatan, Sabtu (06/05/2023).

Chrysnanda Dwi Laksana menerangkan, menurut Taat Joeda bahwa dari semak belukar kita bisa mengambil hikmah dari kehidupan, terdapat kandungan keindahan dalam kehidupan dimana selalu ada sisi baik dan buruk tergantung dari sisimana cara kita memandang.

” maka hidup itu harus saling menghargai jangan saling merendahkan, Menurut Taat Joeda semua karya itu tidak ada kriteria bagus atau jelek, yang ada hanya suka

atau tidak suka” ucap Chrysnanda Dwi Laksana,

Dalam kegiatan tersebut terlihat beberapa peserta didik sespimmen mengikuti kegiatan pameran tersebut diantaranta serdik R. Bimo Moernanda, serdik Widharma jaya ss, serdik braiel arnold rondonuwu serdik m. Doni novandri, dan serdik hankie fuary putra.

” pameran ini memiliki makna kehidupan yang bernilai tinggi lalu dikemas dalam sebuah seni Seni” ucap salah satu peserta didik sespimmen dikreg ke 63  R. Bimo Moernanda.

Menurutnya, kegitan seperti ini memiliki hubungan dengan kegiatan  pendidikan  sespimmen yang mencetak pemimpin Polri yang handal dan dapat menjawab semua harapan masyarakat.

“Polisi bertugas sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat dan penegakkan hukum, Seni dapat menjadi media untuk melatih keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan oleh Polri dalam penegakan hukum karena memimpin juga merupakan sebuah seni” ucapnya.

Penegakan hukum yang baik dan efektif memerlukan kepemimpinan yang kuat dan strategis.

“Dalam konteks Kepolisian Negara Republik Indonesia, seni dapat menjadi alat untuk melatih keterampilan kepemimpinan. Keterampilan-keterampilan seperti komunikasi, manajemen stres, kerja tim, kreativitas, dan inovasi” ungkapnya.

Menurut Bimo, Penggunaan seni juga dapat membantu membentuk sikap dan karakter kepemimpinan yang lebih baik dan memberikan inspirasi untuk mencari solusi terobosan dalam mengatasi masalah yang kompleks dalam penegakan hukum serta mewujudkan keamana dan ketertiban masyarakat.

“membangun hubungan  antara Polri dan masyarakat itu penting, melalui seni dapat membawa nilai-nilai positif pada masyarakat serta membantu Polri dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai untuk masyarakat” pungkasnya.

Redaksi