MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –
Pemerintah Kota Sukabumi melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi menggelar kegiatan Penguatan Warga Peduli AIDS (WPA) pada Selasa (4/10/2022) di Oproom Balai Kota Sukabumi.
Kegiatan yang diikuti sedikitnya 40 peserta itu di buka langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang sekaligus sebagai Ketua KPA Kota Sukabumi. Hadir dalam momen itu Sekretaris KPA Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya Plt Asda II Setda Kota Sukabumi selaku Sekretaris II KPA Nuraeni Komarudin serta perwakilan dari 7 kecamatan dan 33 Kelurahan.
Data secara total HIV/AID dari tahun 2000 sampai Agustus tahun 2022 yakni 1.985 kasus. Sejak awal tahun 2022 hingga Agustus tercatat 112 kasus baru. Dari jumlah tersebut, usia produktif 25 – 49 tahun 83 orang dan usia remaja 20 – 24 tahun 18 orang. Dan sekitar 40 persen warga Kota Sukabumi dan 60 persen warga luar Kota.
” Dari data yang kami punya selebihnya bukan warga Kota Sukabumi, namun mereka yang mengakses pelayanan kesehatan di wilayah Kota Sukabumi, sebab berdasarkan survey banyak penderita HIV/AIDS tidak nyaman pada saat mengakses pelayanan kesehatan di wilayah mereka,” ujar Wali Kota.
Wilayah Kota Sukabumi, sebab berdasarkan survey banyak penderita HIV/AIDS tidak nyaman pada saat mengakses pelayanan kesehatan di wilayah mereka,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang sekaligus sebagai Ketua KPA Kota Sukabumi.
” Kedua, memberikan edukasi serta sosialisasi peningkatan penggunaan alat kontrasepsi. Ketiga, meningkatkan wawasan anak muda mengenai informasi yang berhubungan tentang HIV/AIDS, khususnya anak muda pada rentang usia 15 sampai dengan 25 tahun. Keempat, mempermudah akses penderita Aids untuk mendapatkan pengobatan,” terangnya.
Kota Sukabumi juga memiliki duta HIV/AIDS karena semangatnya berharap mereka mampu mengedukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda. Target sasaran ke depan juga pemerintah akan mewujudkan akses dan sasaran kesehatan bagi warga semua yang membutuhkan.
” Kami berharap seluruh WPA mampu mengedukasi masyarakat agar semakin sehat, mulai dari tingkat kelurahan dan juga kecamatan, sasaran utama meliputi penurunan HIV/AIDS diusia 15-49 tahun karena paling rentan terpapar. Menyasar baik dalam bentuk sosialisasi edukasi dan lainya,” jelasnya.
R.Iyan Satria/Berry K