D2/Steven
MATANUSA.NET SUKABUMI –
Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) di Pangrango Resort, Minggu, 19 November 2023. Kegiatan yang dihadiri para petinggi HAKLI dari Jabar dan pusat ini, diawali dengan pelantikan pengurus Kabupaten Sukabumi dan Garut periode 2023-2028.
BACA JUGA : 150 ASN Jelang Masa Pensiun, Ikuti Diklat Kewirausahaan
Bahkan, dalam kegiatan seminar yang berlangsung secara hybdrid dan diikuti orang-orang HAKLI se- Jawa Barat ini, H. Marwan meraih penghargaan. Di mana, penghargaan tersebut terkait peranan kepala daerah dalam mendukung penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Dalam kegiatan tersebut, H. Marwan mengatakan, HAKLI telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
“Contoh saja, di salah satu kecamatan dulu sering terjadi diare. Sekarang, setelah HAKLI masuk, jarang terdengar lagi. Itu di dalamnya ada peran HAKLI dalam mengedukasi masyarakat. Termasuk dalam peran ODF,” ujarnya.
Maka dari itu, H. Marwan selalu mengajak HAKLI dalam pemecahan berbagai persoalan yang terjadi. Apalagi, mereka sangat memahami terkait kesehatan lingkungan.
“Kami melibatkan HAKLI dalam berbagai hal. Terutama yang berkiatan dengan perannya di kesehatan lingkungan,” ucapnya.
Maka dari itu, H. Marwan sangat menyambut baik kegiatan seminar ini. Apalagi, kegiatan inj untuk meningkatkan keilmuan para anggota HAKLI.
“Semoga pasca kegiatan ini bisa semakin bertambah ilmu. Selain ittu, saya titip agar HAKLI bisa mengoptimalkan pelayanan kesehatan lingkungan. Selamat mengikuti seminar dan selamat atas dikukuhkannya para pengurus HAKLI Kabupaten Sukabumi yang baru,” ungkapnya.
Ketua HAKLI Kabupaten Sukabumi Ujang Soleh Suryaman menambahkan, kegiatan seminar ini merupakan agenda lanjutan pasca Muskab HAKLI. Maka dari itu, kegiatan ini diawali dulu pelantikkan pengurus HAKLI Kabupaten Sukabumi.
“Setelah pelantikan baru, kami laksanakan seminar” terangnya.
Seminar sendiri, menurutnya dilakukan secara hybrid. Hal itu dengan melibatkan berbagai daerah yang ada di Jabar.
“Jadi ada yang menghadiri secara langsung di Pangrango, ada juga yang mengikuti secara daring,” pungkasnya.