Sukabumi | Matanusa.net – Kegiatan sosial bertajuk Gerakan Jumat Mubarokah kembali digelar dengan penuh makna, pada Jumat (10/10/2025) di Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Kali ini, kolaborasi antara LSM Dampal Jurig Peduli, RSUD Sekarwangi Cibadak, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi berhasil mewujudkan mimpi seorang anak yatim bernama Qibtia Sabaiah Nihayah (11) yang menderita lumpuh layu sejak usia 11 bulan.
Selama lebih dari sepuluh tahun, Qibtia hanya bisa bergerak dengan cara merangkak menggunakan dada — atau “ngalangsud” dalam istilah Sunda. Kondisi itu dialaminya sejak jatuh di usia balita, dan meski telah menjalani berbagai pengobatan tradisional dan medis, hasilnya tak membuahkan kesembuhan.
Ibunya, Nina Anggraeni (36), seorang ibu tangguh yang kini membesarkan empat anak seorang diri setelah ditinggal suami, hanya bisa menahan haru setiap kali melihat anaknya ingin bermain seperti teman-temannya. Kursi roda menjadi impian kecil yang tak mampu ia wujudkan karena keterbatasan ekonomi.
Namun, berkat kepedulian sosial dan sinergi cepat antara kader desa, TKSK, Tagana Cikidang, dan LSM Dampal Jurig, cerita Qibtia akhirnya sampai kepada Irvan Azis, Ketua Umum LSM Dampal Jurig Peduli. Tanpa banyak birokrasi, Irvan langsung berkoordinasi dengan manajemen RSUD Sekarwangi Cibadak, yang selama ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
“Begitu kami dengar kondisi adik Qibtia, kami langsung bergerak. Kami percaya bahwa kebaikan tidak boleh menunggu. Bersama RSUD Sekarwangi, kami ingin menunjukkan bahwa gerakan sosial bukan sekadar seremonial, tapi aksi nyata untuk mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegas Irvan Azis, Ketua Umum LSM Dampal Jurig Peduli.
Manajemen RSUD Sekarwangi Cibadak, yang diwakili oleh H. Edi dan Haris, turut hadir dalam penyerahan bantuan kursi roda di rumah keluarga Qibtia di Kampung Bantarselang RT 002 RW 011, Desa Cikidang. Kehadiran mereka sekaligus menegaskan komitmen rumah sakit daerah tersebut dalam mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
“RSUD Sekarwangi bukan hanya tempat pelayanan kesehatan, tapi juga bagian dari masyarakat. Kami ingin hadir di tengah-tengah warga, terutama mereka yang membutuhkan dukungan moral dan sosial,” ujar H. Edi, perwakilan manajemen RSUD Sekarwangi.
Penyerahan kursi roda dilakukan langsung oleh Irvan Azis mewakili LSM Dampal Jurig dan pihak RSUD Sekarwangi. Acara tersebut disaksikan oleh perangkat desa, kader, dan masyarakat sekitar. Tangis haru pun pecah saat Nina Anggraeni menerima kursi roda yang selama ini hanya menjadi angan-angan keluarganya.
“Alhamdulillah… terima kasih kepada LSM Dampal Jurig dan RSUD Sekarwangi yang sudah peduli. Setelah bertahun-tahun mencari bantuan, baru kali ini Allah kabulkan lewat tangan-tangan baik ini. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak,” ujar Nina dengan mata berkaca-kaca.

Ketua Umum LSM Dampal Jurig Peduli, Irvan Azis (dua dari kiri), bersama perwakilan manajemen RSUD Sekarwangi Cibadak berpose usai penyerahan simbolis bantuan kursi roda dalam program Gerakan Jumat Mubarokah di Sukabumi.
Menurut Irvan Azis, kegiatan sosial seperti ini sudah dilakukan di lebih dari 32 titik di Kabupaten Sukabumi, berkat kolaborasi antara Bupati Sukabumi, RSUD Sekarwangi, Baznas, dan relawan LSM Dampal Jurig. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan gerakan kemanusiaan ini agar lebih banyak warga kurang mampu terbantu.
“Bupati Sukabumi selalu memberi dukungan penuh terhadap kegiatan sosial kami. Kami ingin menjadi jembatan antara masyarakat yang membutuhkan dengan pihak-pihak yang mampu memberikan solusi nyata. Ini adalah bentuk pengabdian kami untuk Sukabumi yang lebih peduli dan berempati,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, perwakilan perangkat desa dan kader Cikidang menyampaikan apresiasi atas aksi cepat dan tulus dari LSM Dampal Jurig dan RSUD Sekarwangi. Mereka berharap, semangat kepedulian ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk saling membantu tanpa pamrih.
“Ini bukti bahwa ketika semua pihak bersinergi, keajaiban bisa terwujud. Kebaikan akan terus menular,” tutup salah satu kader desa dengan penuh haru.
Seperti pesan yang disampaikan Irvan Azis di akhir kegiatan, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.”





