Sukabumi | Matanusa.net – Kesehatan anak adalah investasi masa depan. Hal inilah yang menjadi semangat di balik kegiatan rutin Posyandu Saluyu 1 di Kampung Cingenca, RT 18 RW 07, Desa Walangsari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (13/6/2025), para kader posyandu kembali menggelar penimbangan rutin sekaligus pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, sebagai bagian dari upaya pemantauan pertumbuhan dan pencegahan masalah gizi.
Kegiatan yang berlangsung setiap bulan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan menjadi barometer utama untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan bebas dari risiko stunting. Dengan penuh semangat, para ibu membawa anak-anak mereka ke posyandu sejak pagi hari. Senyum para kader yang ramah dan suasana kekeluargaan menjadi warna tersendiri dalam kegiatan tersebut.
Kepala Desa Walangsari, Dani Setiawan, mengungkapkan bahwa kegiatan penimbangan balita sudah menjadi agenda wajib di wilayahnya. “Kami menargetkan minimal delapan kali penimbangan dan dua kali pengukuran tinggi badan setiap tahun. Ini penting agar kita bisa memantau tumbuh kembang anak secara akurat dan berkala,” tutur Dani kepada tim media SKS.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini berperan penting dalam early warning system kesehatan anak. Bila ditemukan balita dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, maka akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Kami tidak ingin ada satu pun anak di Walangsari yang luput dari perhatian,” tegasnya.
Tak hanya penimbangan, posyandu juga menyediakan imunisasi dan penyuluhan gizi bagi orang tua. Edukasi ini diberikan agar para ibu memahami pentingnya asupan nutrisi yang seimbang. Dari kegiatan ini, masyarakat juga diajak aktif mengenali tanda-tanda awal gangguan kesehatan anak, serta diajarkan bagaimana cara menangani secara sederhana di rumah.
“Kami juga terus mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi anak, karena ini bagian dari perlindungan jangka panjang terhadap berbagai penyakit,” tambah Dani.
Posyandu Saluyu 1 menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, kader kesehatan, dan masyarakat dapat melahirkan solusi konkret dalam menjaga generasi masa depan. Selain itu, keberadaan posyandu juga menjadi sarana interaksi sosial yang mempererat kebersamaan antarwarga.
“Harapan kami, kegiatan ini bukan hanya berjalan rutin, tetapi juga memberi dampak positif nyata. Kami ingin tumbuh kembang anak-anak Walangsari terpantau dengan baik, dan para orang tua semakin sadar akan pentingnya gizi, imunisasi, dan pola hidup sehat,” pungkas Dani.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, Desa Walangsari menunjukkan bahwa langkah kecil di tingkat lokal bisa membawa perubahan besar dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan.