Sukabumi | Matanusa.net – Sebanyak 345 calon jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Kloter 56 resmi dilepas oleh Staf Ahli Bupati bidang Sosial, Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ahmad Samsul Bahri, pada Kamis (29/5/2025) di Pusat Pengembangan Dakwah Islam (Pusbangdai) Cikembang.
Pelepasan ini menjadi momen haru sekaligus penuh makna, mengingat ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesiapan lahir dan batin. Kloter 56 sendiri merupakan kloter gabungan yang terdiri dari jemaah Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Bogor.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Kabupaten Sukabumi, H. Abdul Manan, merinci bahwa dari 345 jemaah Sukabumi tersebut, terdapat 163 jemaah perempuan dan 182 jemaah laki-laki, serta 7 orang petugas haji. Menariknya, jemaah tertua adalah Murkasih Atin (85 tahun) dan yang termuda adalah Siti Salmah Fauziah (20 tahun).
Dalam sambutannya, Ahmad Samsul Bahri mengingatkan pentingnya memahami kebijakan terbaru pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H yang diterapkan oleh Kerajaan Arab Saudi, termasuk peraturan dan budaya yang berlaku di sana.
“Perjalanan ke Tanah Suci adalah untuk beribadah. Maka luruskan niat, ikhlaskan hati, dan laksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Ia juga menekankan bahwa ibadah haji tidak hanya memerlukan kesiapan spiritual, tetapi juga fisik dan mental. Menurutnya, manajemen waktu dan aktivitas harus diperhatikan agar energi tidak habis sebelum puncak pelaksanaan ibadah.
“Kesehatan dan kondisi mental harus tetap dijaga agar semua rangkaian ibadah bisa dijalani secara optimal,” tegas Ahmad.
Tak kalah penting, Ahmad Samsul Bahri berharap para jemaah kelak dapat menjadi motor penggerak di lingkungan masing-masing, terutama dalam memajukan kehidupan keagamaan di daerah.
“Mari kita jadikan Kabupaten Sukabumi sebagai daerah yang mubarakah – maju, unggul, berbudaya, dan penuh berkah,” pungkasnya.
Sebagai simbol semangat nasionalisme dan persaudaraan, dalam kesempatan tersebut Ahmad Samsul Bahri turut menyerahkan bendera Merah Putih kepada ketua Kloter 56. (Deni Handriana).