Desy Ratnasari Tegaskan Pentingnya Literasi Digital: Saring Informasi, Jaga Demokrasi!

Dr. Desy Ratnasari saat menyampaikan materi Sosialisasi MPR RI bertema “Menyaring Informasi, Memperkuat Demokrasi di Era Digital” di GWK Jalur, Sukabumi. (Foto: Hr/MN).

Sukabumi | Matanusa.net – Di tengah gempuran informasi digital yang kian tak terbendung, sosialisasi MPR RI hadir sebagai oase edukatif untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menyaring informasi. Kegiatan ini berlangsung, pada Kamis (22/5/2025), bertempat di GWK Jalur, dengan menghadirkan narasumber utama Dr. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi., Psikolog, yang juga merupakan Anggota DPR RI.

Acara yang juga dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) HIMPAUDI ini dihadiri para Bunda PAUD setempat. Turut hadir sebagai narasumber pendamping, Dewi Nuraeni, S.Pd., yang menyampaikan materi seputar pentingnya literasi informasi di lingkungan pendidikan usia dini.

Dalam paparannya, Dr. Desy Ratnasari menegaskan bahwa demokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh di tengah masyarakat yang cerdas memilah informasi.

“Di era digital, setiap warga negara memiliki peran strategis untuk menjaga demokrasi—salah satunya dengan tidak mudah termakan hoaks. Menyaring informasi adalah bentuk kecintaan kita terhadap bangsa ini,” ujar Desy.

Menurutnya, penyebaran hoaks yang masif dapat menggerus kepercayaan publik terhadap lembaga negara, bahkan memicu konflik sosial. Oleh karena itu, edukasi literasi digital menjadi hal yang sangat penting, terlebih menjelang momen-momen krusial seperti pemilihan umum.

Tak hanya berbicara soal politik, Desy juga menyoroti peran pendidik PAUD dalam membentuk karakter anak sejak dini, termasuk dalam membiasakan konsumsi informasi yang benar.

“Anak-anak adalah generasi penerus demokrasi. Jika sejak dini mereka dibimbing untuk berpikir kritis dan mencintai kebenaran, maka masa depan bangsa akan lebih cerah,” tuturnya.

Acara ini juga menjadi ruang diskusi yang hangat antara peserta dengan para pemateri. Para Bunda PAUD menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Sosialisasi ini menjadi pengingat bahwa di tengah derasnya arus digital, masyarakat perlu menjadi filter, bukan sekadar penyalur informasi. Kekuatan demokrasi bukan hanya di parlemen, tapi juga di tangan rakyat yang cerdas.

Pos terkait