Matanusa, Jakarta – Sebuah sindikat penipuan online yang memanfaatkan aplikasi kencan sebagai modus operasinya berhasil digulung polisi. Sebanyak 20 pelaku ditangkap dalam penggerebekan dramatis di salah satu apartemen mewah di Jakarta Pusat, Rabu (22/1) dini hari.
“Awalnya kami melakukan patroli siber di sejumlah aplikasi kencan. Kami mendeteksi adanya penawaran investasi mencurigakan yang diduga kuat merupakan modus penipuan,” ungkap Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki R Respati, saat konferensi pers, pada Selasa (28/1/2025).
Hasil penyelidikan lebih lanjut mengarahkan polisi ke apartemen yang menjadi markas sindikat tersebut. Di lokasi, polisi mendapati 20 orang yang tengah menjalankan aksinya. Tiga di antaranya, berinisial IMB, AKP, dan RW, diduga sebagai otak dari operasi ini. Sementara 17 orang lainnya, termasuk MAAN, MAM, RN, dan lainnya, bertindak sebagai operator.
Modus Merayu, Korban Tertipu
Kompol Rezeki menjelaskan, sindikat ini menggunakan aplikasi kencan untuk membangun hubungan emosional dengan calon korban. Setelah mendapatkan kepercayaan, para pelaku mulai menawarkan investasi palsu yang menjanjikan keuntungan besar.
“Modus ini sangat licik karena memanfaatkan sisi emosional korban. Korban diajak percaya, lalu dimanipulasi untuk menyerahkan uang mereka,” jelasnya.
Ancaman Hukuman Berat
Para pelaku kini mendekam di tahanan dan dijerat Pasal 28 ayat 1 juncto Pasal 45A ayat 1 serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat 1 UU ITE. Ancaman hukumannya tidak main-main: penjara hingga 12 tahun.
Kasus ini membuka mata masyarakat tentang bahaya penipuan online yang semakin canggih. “Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Jangan mudah percaya dengan tawaran investasi, apalagi dari orang yang baru dikenal di aplikasi kencan,” tegas Rezeki.
Pengungkapan kasus ini menjadi peringatan keras bahwa dunia maya tidak sepenuhnya aman. Cinta mungkin buta, tapi jangan sampai dompet Anda ikut tertutup!