Polisi Lalai, Pelaku Lepas Tembakan: Bos Rental Tewas di Rest Area KM 45

Bos Rental Tewas Ditembak di Tol Merak. (Foto: Istimewa).

Matanusa, Tangerang – Dua anggota Polsek Cinangka, Banten, resmi dijatuhi sanksi oleh Propam Polri setelah terbukti mengabaikan laporan kasus penggelapan mobil yang berujung pada tragedi penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48). Insiden yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak itu menewaskan Ilyas dan melukai rekannya, Ramli.

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyatakan bahwa kedua anggota polisi tersebut, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto, tidak menjalankan tugas sesuai prosedur. Mereka menolak memberikan pendampingan kepada Agam, putra korban, yang melaporkan mobil ayahnya dibawa kabur oleh penyewa.

“Harusnya Polisi Melindungi, Bukan Menolak Laporan”

Dalam laporannya, Agam membawa semua dokumen lengkap, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan. Namun, laporan itu tak direspons dengan baik. Kedua polisi justru menyuruh Agam kembali dengan membawa surat leasing.

“Seharusnya sebagai polisi, mereka mendampingi pelapor. Kalau merasa kekurangan personel, bisa minta bantuan Polres. Tapi ini malah menolak,” tegas Suyudi dalam konferensi pers, pada Senin (6/1/2025).

Propam memastikan, keduanya akan dijatuhi sanksi tegas, mulai dari demosi hingga pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Kapolsek Cinangka pun dinilai lalai dan turut bertanggung jawab atas kejadian ini.

Kronologi Tragis: Pengejaran Berujung Penembakan

Insiden bermula pada 1 Januari 2025 saat Ajat, penyewa mobil, merusak perangkat GPS Honda Brio milik Ilyas. Agam bersama tim rental berhasil melacak mobil hingga ke Pandeglang.

Saat berhadapan dengan pelaku di pertigaan Saketi, Ajat mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL. Pengejaran pun berlanjut hingga Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Namun, di lokasi tersebut, situasi memanas. Rekan Ajat datang dengan mobil lain sambil membawa senjata api. Tanpa peringatan, pelaku menembak ke arah tim rental.

“Empat sampai lima tembakan terdengar. Saya dan teman-teman berusaha menyelamatkan diri,” kenang Agam.

Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan, sementara Ramli terluka parah dengan peluru yang menembus tangan hingga perut. Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun nyawa Ilyas tak tertolong.

“Seharusnya Polisi Bisa Cegah Ini”
Agam tak kuasa menahan tangis saat mengisahkan detik-detik ayahnya tewas. Ia menyesalkan sikap polisi yang menolak memberikan bantuan ketika laporan pertama kali disampaikan.

“Kalau saja laporan kami ditindaklanjuti sejak awal, mungkin ayah saya masih hidup,” ujar Agam sambil berurai air mata.

Kapolda Banten memastikan akan ada evaluasi menyeluruh di jajaran Polsek Cinangka. Kasus ini juga menjadi peringatan keras agar setiap anggota Polri menjalankan tugas dengan benar demi melindungi masyarakat.

“Saya tegaskan, tidak ada ruang bagi anggota yang lalai dan mencoreng nama institusi,” pungkas Suyudi.