MATANUSA.NET KOTA SUKABUMI –
Dua orang pelajar SMA Negeri 5 Kota Sukabumi yang mengalami luka-luka akibat pembacokan oleh orang yang menggunakan sepeda motor di RSUD Al Mulk Sukabumi, di jenguk oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa (31/5/2022).
Langkah tersebut untuk memastikan penanganan terhadap korban di rumah sakit. Sebelumnya, sebanyak tiga orang pelajar SMAN 5 Sukabumi tiba-tiba dibacok oleh orang tidak dikenal di Jalan Lingkar Selatan, tepatnya di perempatan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (30/5/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ketiga pelajar itu berinisial MAA (16 tahun), SPS (16) dan MM (16). Dari tiga orang tersebut satu orang telah pulang karena luka ringan yakni MAA dan dua masih dirawat yaknk SPS dab MM. Peristiwa itu terjadi saat ketiganya dalam perjalanan pulang ke rumahnya masing-masing dengan menggunakan 2 sepeda motor.
” Semoga cepat sembuh dan berharap para pelaku bisa segera ditemukan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia mengatakan peristiwa ini menjadi keprihatinan bersama, di mana pemda dan parat keamanann terus berusaha semaksimal mungkin untuk menekan angka kriminalitas dari geng motor.
Fahmi menuturkan, dari beberapa daerah intensitas kasus geng motor cukup meningkat. Sehingga pemda terus melakukan pencegahan dan penanganan.
Di sisi lain, Fahmi menyambut baik langkah Polres Sukabumi Kota yang menggelar deklarasi menolak keberadaan geng motor beberapa waktu. Selain itu mendukung aparat kepolisian yang akan melakukan tindakan tegas tembak di tempat ketika ada geng motor yang melakukan keresahan di luar batas.” Mendukung langkah aparat ketika ada aksi geng motor di luar batas kewajaran,” ungkap Fahmi.
Menurut Fahmi, kondisi dua orang yang dirawat bagus bahkan dari dua orang yang dirawat satu diantaranya Selasa siang ini diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Sedangkan satu siswa lainnya masih dirawat san kalau stabil Rabu (1/6/2022) akan dipulangkan.
Hal ini menunjukkan kondisinya baik. Terkait pembiayaan di rumah sakit pemda memberikan dukungan penuh dan digratiskan tidak ada dibebankan ke keluarga.
” Kami juga mendorong agar pelaku segera ditemukan dan kasusnya ditangani semaksimal mungkin oleh aparat penegak hukum,” cetus Fahmi.
Reporter : R.Iyan Satria/Berry/Dokpim