Hari Terbaik Dan Istimewa, Wali Kota Apresiasi STIKES Sukabumi Lahirkan SDM Kesehatan Handal

Reporter : Berry Kurniawan

SUKABUMI KOTA matanusa.net –

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Sidang Terbuka Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Sukabumi di Gedung Harsa Sukabumi, Kamis (20/1/2022).

Momen tersebut dalam rangka wisuda dan angkat sumpah lulusan program studi D III Kebidanan, D III keperawatan, Sarjana Keperawatan dan profesi Ners tahun 2022.

” Wisuda ini merupakan hari terbaik dan istimewa setelah sekian lama melaksanakan berbagai proses di perguruan tinggi dan secara resmi kini menyandang gelar akademik,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Ia mengatakan tidak bisa dipungkiri pembangunan kesehatan menjadi prioritas bagi seluruh kota dan kabupaten. Di mana Wali Kota meyakini benar pembangunan kesehatan akan berhasil ketika didukung tenaga kesehatan terutama dari tingkat kualitasnya di perguruan tinggi.

Dalam artian tidak mungkin tenaga kesehatan dapat berkualitas baik tanpa melalui proses pendidikan di institusi pendidikan terbaik. 

” Jadi kebanggaan, Stikes Sukabumi jadi salah satu perguruan tinggi terbaik di bidang kesehatan,” ungkap Fahmi. Sehingga ia berharap perkembangan Stikes dapat lebih baik dari waktu ke waktu dengan dukungan percepatan kualitas SDM tenaga kesehatan.

Fahmi mengatakan, lembaga pendidikan harus waspada dengan perkembangan situasi yang ada. Sebab, tantangan hari ini berbeda dengan sebelumnya.

Apalagi lanjut Fahmi, di tengah era disrupsi saat ini ditandai dengan percepatan pembangunan karena begitu cepatnya perubahan terjadi. Contohnya jabatan administrator jadi jabatan fungsional di lingkup pemkot dan ini salah satu tantangan bagaimana diminta beradaptasi dengan cepat.

” Perkembangan teknologi informasi dalam bidang kesehatan misalnya dalam operasi dan ini tantangan bagi semua,” imbuh Fahmi. Dalam rangka menghadapi tantangan itu wali kota menitipkan dua hal.

Pertama jangan lengah dengan kemampuan hardskill dan tingkatkan terus kemampuan dan keilmuan. Jangan pernah puas dan cukup sekedar gelar akademis karena hal kedua harus didukung softskill.

Di mana rumah sakit dikenal dengan hospital jadi sejatinya tenaga kesehatan memiliki softskill. ” Harus ada karakter berbeda yakni keramahtamahan membuat pasien sembuh,” kata wali kota.

Intinya tantangan hari ini berbeda, sehingga tingkatkan hardskill dan softskill dengan dukungan organsiasi profesi baik PPNI dan IBI. Hal ini karena percepatan pembangunan luar biasa dan harus diantisipasi.

Dokpim/Red

Print Friendly and PDF

BERITA INFORMASI RAKYAT