Sukabumi | Matanusa.net — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting. Salah satu langkah konkret ditunjukkan dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tahun 2025 yang dilaksanakan serempak di seluruh kecamatan, termasuk penyerahan santunan kepada keluarga berisiko stunting, pada Senin (23/6/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di UPTD Dalduk KB Wilayah Palabuhanratu ini menjadi simbol nyata kepedulian DPPKB dalam membangun keluarga berkualitas dan bebas stunting. Santunan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas, yang sekaligus menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sukabumi.
Sekretaris DPPKB Kabupaten Sukabumi, Tia Fatimah, menyampaikan bahwa Harganas tahun ini bukan hanya menjadi momentum refleksi, tetapi juga aksi nyata seluruh jajaran dalam upaya membangun kesadaran keluarga terhadap pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
“Kami menggelar kegiatan ini secara serentak di seluruh kecamatan. Puncaknya akan berlangsung pada 25 Juni di Kota Depok sebagai tuan rumah tingkat Provinsi Jawa Barat. Rangkaian mobil pelayanan keliling juga akan berakhir di Tangerang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tia menegaskan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi telah berjalan melalui berbagai pendekatan, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada calon orang tua. Namun ia mengakui tantangan masih besar dan perlu kerja sama lintas sektor.
“Ini bukan hanya tugas DPPKB, tetapi tugas bersama lintas sektor, lintas generasi. Harapan kami, tidak ada lagi kasus stunting baru di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Selain santunan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembagian dokumen kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) kepada keluarga penerima manfaat, sebagai bentuk dukungan administratif dalam menunjang akses pelayanan publik.
Dengan peringatan Harganas ke-32 ini, DPPKB Kabupaten Sukabumi ingin menegaskan peran sentral keluarga dalam pembangunan sumber daya manusia, serta pentingnya sinergi untuk mewujudkan generasi yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.
